Komitmen Kemenag Cegah Kekerasan Seksual dapat Apresiasi dari Komnas Perempuan

Menag bersama Komisioner dan Badan Pekerja Komnas Perempuan. Foto : Dok.kemenag

Jakarta (sigijateng.id) – Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan), mengapresiasi komitmen Kementerian Agama (Kemenag), dalam mencegah kekerasan seksual.

“Kementerian Agama terdepan dalam komitmen dan memberikan perhatian khusus terhadap pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Ini patut kami apresiasi, sebab banyak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang lebih dahulu memiliki SOP (standard operating procedure) pencegahan kekerasan seksual daripada perguruan tinggi umum,” kata Olivia, Rabu (2/8/2023).

Pihaknya berharap SOP pencegahan dan penanganan kekerasan seksual ini, tidak hanya di lembaga pendidikan, melainkan juga di Kemenag, hingga ke level paling bawah.

Pada kesempatan itu, Komnas Perempuan dan Kemenag, juga membahas pembaruan perjanjian kerja sama atau MoU tentang Kawasan Bebas Kekerasan serta Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan pendidikan.

Menurut Olivia, perjanjian kerja sama antara Kemenag dan Komnas Perempuan sudah dilakukan sejak 2018, dan telah berakhir pada 25 Mei 2023 lalu.

Sementara itu, komisioner Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah mengatakan sejak MoU ditandatangani pada 2018, sudah banyak hal yang dilakukan Kemenag untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan pemenuhan hak-hak perempuan.

“Program kawasan bebas kekerasan di perguruan tinggi keagamaan merupakan program prioritas nasional. Berawal dari SK Dirjen PendisNo 5494 tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, dilanjutkan dengan PMA No 73 tahun 2022, KMA No 83 tahun 2023,” katanya.

Menurutnya, semuanya menunjukkan komitmen dari Kementerian Agama untuk mewujudkan kawasan bebas kekerasan di lembaga pendidikan sangat bagus dan penting. “Dan ini harus kita kawal bersama,” kata perempuan penyandang gelar Guru Besar Bidang Ilmu Kajian Gender di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ini.

Dia menjelaskan, dari 58 perguruan tinggi keagamaan negeri di bawah Kementerian Agama sebanyak 33 sudah memiliki Kawasan Bebas Kekerasan dan Satgas PPKS. Pihaknya juga mendorong PTKN Katolik dan Kristen untuk juga membuat Kawasan Bebas Kekerasan di lembaga pendidikan keagamaan masing-masing.

“Kami akan terus mendorong komitmen yang ada di kampus. Ke depan tidak hanya mendorong, kami akan bekerja sama dalam peningkatan kapasitas tim Satgas PPKS,” ujarnya.

Kesetaraan Gender

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Komnas Perempuan.

Menang menyambut baik tujuan dari Komnas Perempuan. “Saya minta pembaruan MoU ini segera ditindaklanjuti mengingat pentingnya komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual,” ujar Menag.

Disampaikan Menag, sebelumnya Kementerian Agama dikenal dengan kementerian yang sangat maskulin. Jarang sekali perempuan memiliki kesempatan yang sama sebagaimana laki-laki memiliki kesempatan di Kementerian Agama.

 “Jadi problem ini tidak hanya di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi, pesantren dan madrasah melainkan juga di lingkungan Kantor Kementerian Agama. Saya buat terobosan yang bagi orang lain kecil namun menjadi gambaran bagaimana Kemenag berkomitmen terhadap kesetaraan gender dan perlindungan terhadap perempuan,” kata Menag.

“Saya menunjuk staf saya, Ibu Mariana Ariestyawati sebagai Juru Bicara Kementerian Agama. Sepanjang sejarah Kementerian Agama baru kali ini ada juru bicara perempuan. Dalam sejarah perhajian baru tahun ini ada Amirul Hajj perempuan karena ini adalah komitmen dan keberpihakan kami terhadap kesetaraan gender begitu juga dengan rektor, kanwil dan kakankemenag,” sambung Menag.

Khusus untuk pesantren, Menag menyarankan Komnas Perempuan dapat terjun langsung ke pesantren untuk mengkampeyekan Kawasan Bebas Kekerasan serta Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.

“Pesantren itu sangat otonom dan independen. Jadi kalau boleh kami menyarankan Komnas Perempuan masuk dan datang ke pesantren. Karena ini jantung pertahanan terhadap kesetaraan gender dan penanganan kekerasan terhadap perempuan,” kata Menag.

“Khusus untuk Dirjen Kristen akan saya sampaikan langsung agar PTKN Kristen memiliki kawasan bebas kekerasan. Terima kasih atas apresiasi Komnas Perempuan terhadap Kementerian Agama. Kami tunggu draf MoU-nya, kalau bisa kita lakukan penandatanganan di kantor Komnas Perempuan dalam waktu dekat ini,” kata menag. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini