Indonesia Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 29 Juni, Arab Saudi Tetapkan Tanggal 28 Juni

Ilustrasi: Arab Saudi Tetapkan Idul Adha 1444 H Tanggal 28 Juni. ( foto pixabay)

SIGIJATENG.ID – Terjadi perbedaan Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi. Pemerintah Indonesia sudah mengumumkan Idul Adha 1444H jatuh pada hari Kamis (29/6/2023).

Sementara, Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan Idul Adha jatuh pada hari Rabu 28 Juni mendatang.

Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan adanya penampakan bulan sabit Dhul Hijjah pada Minggu (18/6) waktu setempat, yang menandai awal bulan Islam Zulhijah, salah satu bulan tersuci dalam kalender Islam. Karena Idul Adha jatuh pada 28 Juni, maka Hari Arahaf akan jatuh pada Selasa (27/6/2023).

Seperti dilansir Alarabiya News, Senin (19/6/2023), Zulhijah adalah bulan ke-12 dan terakhir dalam kalender Islam, di mana umat Muslim dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk menunaikan ibadah Haji — salah satu dari Lima Rukun Islam.

Sembilan hari pertama Zulhijah dianggap sangat sakral, dengan hari ke-9 dikenal sebagai Hari Arafah. Pada hari itu, jutaan jemaah berkumpul di padang Arafah, dekat Mekah, dalam tindakan untuk menunjukkan iman dan pengabdian.

Di sini, mereka akan melakukan ritual ibadah haji yang penting, yakni berdiri dalam keadaan kontemplatif, berdoa dan bertobat. Disebutkan bahwa pada hari itu, dosa seseorang diampuni, yang menyimbolkan kelahiran kembali dan pembaruan secara spiritual.

Setelah Hari Arafah, umat Muslim sedunia akan merayakan Idul Adha, yang juga dikenal sebagai ‘Hari Raya Kurban’. Hari besar Islam ini memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan.

Pada akhirnya, Tuhan menyediakan seekor domba untuk dikorbankan, dalam intervensi Ilahi yang diingat dengan rasa syukur oleh umat Muslim setiap tahunnya.

Saat Idul Adha dirayakan, umat Muslim menjalankan ritual hewan kurban untuk mengenang peristiwa tersebut. Daging hewan yang dikurbankan itu kemudian dibagi menjadi tiga bagian; satu untuk keluar, satu untuk teman dan kerabat, dan satu lagi untuk orang miskin dan membutuhkan.

Tindakan semacam itu menggarisbawahi nilai-nilai empati, kedermawanan, dan masyarakat yang menjadi inti dari hari raya tersebut dan ajaran Islam. (asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini