![WhatsApp Image 2023-07-20 at 13.12.27 (1)](https://sigijateng.id/wp-content/uploads/2023/07/WhatsApp-Image-2023-07-20-at-13.12.27-1-696x464.jpeg)
SEMARANG (sigijateng.id) -Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak semua pihak dalam upaya menekan angka stunting di Jawa Tengah. Penurunan stunting tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemprov, namun diberlukan Kerjasama atau gotong royong banyak pihak. Termasuk pergurun tinggi.
Gus Yasin mengatakan tersebut usai meluncurkan Buku Pedoman Strategi komunikasi perubahan perilaku dan sosial Untuk pencegahan stunting oleh Universitas Diponegoro di Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang, Kamis (20/07/2023).
Gus Yasin mengatakan pemerintah telah mencanangkan berbagai program yang didesain melibatkan berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan di Jateng. Salah satunya, adalah program Satu OPD Satu Desa Dampingan.
“Kita harus gotong royong, harus keroyokan, kita tidak mau bekerja sendiri. Semua OPD harus bersinergi. Kita punya program Satu OPD Satu Desa Dampingan, kita locuskan (detail) lagi mana permasalahan stunting atau kemiskinan,” kata Taj Yasin.
Taj Yasin menambahkan, pemerintah juga mencanangkan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, Jo Kawin Bocah, sebagai upaya pencegahan stunting. Ia berharap program-program yang telah dibangun dapat direplikasi oleh pemerintah kabupaten/kota, khususnya yang menjadi zona miskin dan stunting.
Selain itu, upaya pencegahan stunting bagi remaja putri juga terus dilakukan. Salah satunya, adalah pemberian tablet tambah darah. Ia berharap kepala sekolah di Jateng bisa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing.
“Alhamdulillah program itu juga diaplikasi oleh pemerintah kabupaten kota garis miskin. Fokus kita penanganan 17 kabupaten kota yang ada stunting itu mengikuti metode kita,” imbuhnya.
Lebih jauh, wagub menilai buku Pedoman Strategi komunikasi perubahan perilaku yang baru saja diluncurkan ini dapat disosialisasikan secara luas. Sosialisasi dapat dilakukan dengan gelaran acara bedah buku di kabupaten/kota yang menjadi fokus penanganan stunting.
“kita mungkin lakukan bedah buku di tiap daerah yang stunting nya banyak,” katanya.
Dikatakan dia, jumlah penderita stunting di Jateng menurun. Pada tahun 2021 ada 20 kabupaten dan kota di Jateng dengan jumlah stunting 27.7 persen, kemudian di tahun 2022 menjadi 20,8 persen. “Diharapkan, nantinya pada tahun 2024 turun dan tinggal 14 persen,” tegas Wagub Taj Yasin.
Sementara itu Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama mengatakan, setiap tahunnya Undip menerjunkan 10.000 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Lewat KKN inilah, Undip membantu dalam rangka penurunan stunting di desa-desa. Yakni dengan sosialisasi berbagai hal untuk menurunkan stunting, dan juga menganalisa dan mencari solusi dari data-data yang ada terkait kasus dan jumlah stunting di wilayah KKN.
Hadir juga dalam kesempatan ini, Perwakilan Unicef Jakarta yang juga ahli gizi Ninik Sukotjo dan Eddy Henry Head of Early Childhood Education and Development. (aris)
Baca Berita Lainnya
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!