UNGARAN (sigijateng.id) – Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyatakan dampak fenomena cuaca El Nino memperpanjang musim kemarau. Para kepala desa (kades) diminta untuk serius membantu warga yang terdampak kekeringan.
“Pantau terus dan pastikan kondisi warga. Jangan sampai kekurangan air bersih dan tidak punya beras, karena tidak bisa bercocok tanam akibat kemarau panjang,” tegas bupati seusai melantik empat kepala desa antarwaktu, di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Kamis (5/10/2023).
Dikatakan, pihaknya bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk perusahaan swasta akan bergotong royong membantu warga. Karenanya, para kades diminta bergerak cepat berkoordinasi secara berjenjang, untuk mengatasi dampak kemarau panjang itu. Sehingga, bantuan yang dibutuhkan dapat segera diberikan.
Terkait empat kepala desa antarwaktu yang dilantik, bupati mengingatkan, untuk segera menjalin komunikasi intensif dengan perangkat desa dan badan permusyawaratan desa (BPD). Selain itu, juga dengan tokoh agama dan masyarakat.
“Sehingga kondisi desa dapat kembali kondusif, terutama menghadapi pelaksanaan pemilu 2024,” ujarnya lagi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno menyampaikan, hasil musyawarah masing-masing desa, terpilih empat kepala desa antarwaktu. Yakni, Muhtarom sebagai Kepala Desa Bakalrejo (Susukan), Ariyanti Hidayati sebagai Kades Boto (Bancak), Hendrik Supriyanto sebagai Kade Jatijajar (Bergas), dan Ihsan Budi Sadmoko sebagai Kades Lebak (Bringin).
“Sesuai regulasi, pemilihan kepala desa antarwaktu dilaksanakan melalui musyawarah desa, dalam hal sisa masa jabatan kades yang diberhentikan, lebih dari satu tahun. Pelaksanaan pemilihan paling lama enam bulan sejak kades lama diberhentikan,” terangnya. (aris)
Berita Terbaru:
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!