555 Jemaah Haji Indonesia Meninggal per Hari Ini, KKHI Ungkap Penyebab Hal Berikut Ini

ilustrasi. Suasana penanganan jemaah haji di KKHI Makkah. Foto : viant / sigijateng.id / tim MCH

Makkah (sigijateng.id) — Tingginya jumlah jemaah haji lanjut usia (lansia) serta memiliki resiko tinggi (risti) tak menutup kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya angka kematian tahun 2023 ini.

Sebagaimana diketahui, jumlah jamaah haji yang masuk kelompok risti di tahun-tahun sebelumnya rata-rata berjumlah 63 persen saja.

Di tahun-tahun sebelumnya, jumlah jamaah haji yang usianya di atas 60 tahun sekitar 30 persen dari total kuota haji Indonesia.

Berdasarkan data per Selasa (11/7) hari ini, Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat angka kematian jamaah haji Indonesia mencapai 555 orang jemaah.

Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023, dr. Imran mengatakan, faktor utama penyebab tingginya angka kematian jamaah haji tahun ini karena tingginya jumlah jamaah haji lanjut usia (lansia).

“Jumlah jamaah haji usia 60 tahun ke atas mencapai 45 persen dari total kuota haji Indonesia sebanyak 229.000,” kata dr. Imran.

“Dan jamaah haji yang masuk kelompok berisiko tinggi (risti) jumlahnya sebesar 75 persen (dari total kuota haji Indonesia tahun ini,” sambungnya.

Imran juga mengungkapkan, setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jamaah haji yang meninggal dunia disebabkan beberapa penyakit.

Di antaranya syok kardiogenik, infark miokard akut, dan sepsis serta pneumonia.

“Penyebab kematian jamaah haji pasca Arafah, Muzdalifah dan Mina paling tinggi karena penyakit jantung, disusul sepsis yang disebabkan pneumonia atau radang paru,” ujar Imran.

Tingginya angka kematian jamaah haji paska puncak ibadah haji, Imran mengingatkan, jamaah haji diharapkan agar istirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri dalam aktivitas fisik.

Untuk mencegah pneumonia, lanjut Imran, jamaah haji dianjurkan untuk memakai masker, menerapkan etika batuk, mengurangi kontak fisik seperti berjabat tangan, dan cuci tangan pakai sabun setelah aktivitas.

Berdasarkan data Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi pada 9 Juli 2023, ada sebanyak 120.858 jamaah haji yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sebanyak 54.881 jamaah haji terdeteksi hipertensi, dan sebanyak 22.502 jamaah haji mengalami myalgia atau sakit otot serta kelelahan.

Terpisah sebelumnya, Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, KH Zulkarnain Nasution, memberikan imbauan kepada jamaah haji Indonesia agar menjaga kesehatan. Agar jamaah haji bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat dan sehat.

“Angka kematian terus meningkat, menghimbau kepada jamaah haji agar tetap menjaga kesehatan,” kata Kiai Zulkarnain kepada Republika di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Senin (10/7/2023).

Kiai Zulkarnain menjelaskan, cara menjaga kesehatan bisa dengan banyak minum air putih, mengkonsumsi jatah katering, istirahat cukup, memakai alat pelindung diri (APD) dan menghindari sengatan panas secara langsung.

Jamaah haji juga diimbau untuk mengendalikan diri dan lebih baik memfokuskan pada amalan-amalan sunnah yang lebih relevan seperti mengkhatamkan Alquran, sholat sunnah, bersedekah, i’tikaf dan lain-lain. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini