Tidak Mudik ke Solo Eyang Jan Ethes Jokowi Memilih Lebaran di Yogyakarta, Ada Apa ya?

Presiden Joko Widodo. Foto : BPMI Setpres RI

Jakarta (Sigijateng.id) – Presiden Joko Widodo mengungkapkan mengenai dimana dirinya akan melakukan kegiatan selama masa hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah nanti. Menurutnya, pada tahun ini, Jokowi tidak melakukan kegiatan mudik ke kampung halamannya di Solo.

“Kalau saya mudik itu di Solo. Tapi saya nggak ke Solo. Saya ke Yogya,” kata Jokowi dalam keterangan persnya usai meninjau Sirkuit Formula E, Jakarta, seperti dikutip siaran pers laman presidenri.go.id, Senin (25/4/2022).

Salat Id di Yogya Jokowi akan berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama hari raya Idul Fitri nanti.

Dia juga menyebut akan melaksanakan Salat Idul Fitri di kota yang memiliki julukan kota pelajar tersebut. “Insya Allah iya (Salat Idul Fitri) di sana,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Presiden juga memastikan tidak akan menggelar halalbihalal. Selain itu, Jokowi kembali mengimbau para pejabat untuk tidak menggelar acara yang bisa menimbulkan kerumunan orang banyak.

“Nggak, seperti yang sudah saya sampaikan, untuk yang halalbihalal terutama untuk yang menyangkut orang banyak, pemerintah mengajak sebaiknya tidak, utamanya untuk para pejabat,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa pemerintah akhirnya mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran pada hati raya Idul Fitri tahun 2022 ini.

Dibolehkannya mudik lebaran pada tahun ini tidak lepas dari semakin membaiknya penanganan pandemi COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir ini. Meskipun demikian, Presiden mengingatkan bahwa ada masa transisi yang harus disikapi dengan hati-hati sebelum Covid-19 dinyatakan sebagai endemi.

Menurut Jokowi, kondisi terkini penanganan pandemi COVID-19 terus menunjukkan tren yang baik. Maka dari itu, pemerintah telah melakukan sejumlah pelonggaran termasuk di antaranya memperbolehkan mudik lebaran.

“Memang mudik kita perbolehkan karena melihat angka-angka kasus harian sudah sangat rendah dan kasus aktifnya kan sudah di bawah 20 ribu memang rendah. Tetapi, apapun ada masa transisi yang kita harus hati-hati,” tandasnya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini