Sosok ‘Crazy Rich’ Joko Suranto, Bangun Jalan di Grobogan dengan Uang Pribadi hingga Rp2,8 M

Joko Suranto bersama keluarga. ( foto screnshot youtube)

SIGIJATENG.ID – Nama  Joko Suranto (53) tengah viral di media social. Pasalnya, dia rela merogoh uang pribadinya hingga Rp2,8 M untuk membangun jalan di desanya yang sudah 20 tahun rusak dan tak kunjung diperbaiki pemerintah.

Jalan yang dibangun itu adalah jalan di desa kelahirannya, yakni di Desa Jetis Kecamatan Karangyung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sepanjang 1,8 km. Joko Suranto sendiri, kini sebagai ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jabar dan menetap di Bandung.

Saat ini, pembangunan jalan itu sedang dikerjakan ditarget selesai akhir bulan ini. Sehingga pada Idul Fitri 1443 H/2022 M sudah bisa digunakan warga.

Kerelaannya mengeluarkan uang pribadinya hingga Rp2,8 M itu, kini Joko Suranto mendapatkan julukan crazy rich asal Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

Banyak pertanyaan pun muncul, siapa sosok Joko Suranto yang sebenarnya? Dan bagaimana tanggapan pemerintah atas aksi Joko Suranto ini?

Viralnya nama Joko Suranto, setelah nama Joko Suranto muncul di sejumlah postingan di berbagai platform media sosial soal tindakan terpujinya.

Termasuk di akun Instagram @memomedsos yang membagikan foto proses perbaikan jalan rusak, serta youtube.

Hingga Minggu (17/4/2022), unggahan di akun @memomedsos sudah disukai ribuan kali dan mendapatkan respons beragam dari warganet.

Joko Suranto disebut sebagai teladan yang baik.

“Real uswatun khasanah, teladan dan jariyah,” tulis @ahmad.afdholli.

Kepedulian Joko Suranto terhadap lingkungan di sekitarnya tidak hanya baru kali ini dilakukan. Setiap tahun saat akan lebaran, Joko Suranto juga sudah sering kirim pasir dan batu untuk memperbaiki jalan. Dan dalam beberapa tahun terakhir juga berbagi sarung kepada tetangganya, hingga 1 kecamatan.

Jauh sebelumnya, pengusaha properti yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat (Jabar) ini pernah memperbaiki jalan di daerah lain.

Sebut saja jalan rusak di wilayah Kabupaten Bandung hingga Subang pernah tersentuh kedermawanan Joko Suranto.

“Iya, bangun jalan di Kabupaten Bandung, Cicalengka, Subang, dan bangun 30 masjid di Jabar.”

“Tapi, sudah enggak apa-apalah, jangan dibesar-besarkan. Intinya, sebagai manusia kita harus berbagi,” ungkapnya.

Joko Suranto juga mengaku kini tidak menyangka setelah namanya viral.

Padahal aksi memperbaiki jalan tidak diunggahnya di media sosial.

“Saya kaget kok ramai, takutnya lari ke mana-mana. Tetapi, saya punya tagline hidup, jangan takut berbuat baik,” ucapnya.

Meskipun demikian, Joko Suranto tetap bersyukur masih bisa berbuat baik kepada warga desa di tempat kelahirannya.

“Alhamdulillah masih diberi kesempatan berbuat baik,” tambah dia.

Sementara, itu salah satu Kakak Joko Suranto, yakni Suharnanik Kepala Desa Jetis menjelaskan, jalan yang diperbaiki oleh adiknya memang telah lama mengalami kerusakan.

“Jalannya sudah berlubang di mana-mana, kalau musim panas debu pasirnya berhamburan kalau pas hujan licin juga ada genangan,” katanya.

Pihaknya telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan. Namun tidak pernah ada tanggapan.

“Tiap tahun, selalu kami ajukan Musrembangcam. Itu sudah lama sudah dua puluh tahun terus berjuang tapi tidak ada tindak lanjut,” katanya.

Karena terlalu lama, akhirnya Joko Suratno yang hilang kesabarannya memutuskan memperbaiki jalan sepanjang 1,8 km dengan beton tulang dengan uang pribadinya.

“Pembangunan itu mulai awal puasa, ditarget sebelum lebaran selesai dan sudah bisa dilalui,” ungkapnya.

Jalan tersebut diketahui melintasi 3 desa, yakni Desa Telawah, Desa Jetis dan Desa Nampu di Kecamatan Karangyung, Kabupaten Grobogan.

Suharmanik menambahkan, adiknya sosok yang gemar berbagi.

Selain membangun masjid di Jabar, saat Joko Suratno pulang kampung menyempatkan untuk bersodaqoh.

“Jalan rusak di daerah lain juga dia perbaiki pakai uangnya sendiri. Bahkan juga pernah ikut urun bangun masjid.”

“Kalau pulang selalu bersodaqoh dan sembelih sapi. Kami menyebutnya amal jariah, ketika ada rezeki,” ucap Suharmanik

Tanggapan Bupati Grobogan

Terpisah, Bupati Grobogan Sri Sumarni angkat bicara “Crazy Rich” Joko Suranto yang membangun jalan di kampung halamannya di Grobogan dengan uang pribadi. Bupati menyatakan apresiasinya atas apa yang dilakukan Joko di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung itu dan berharap akan menjadi inspirasi.

Bupati Sri menjelaskan, sebenarnya jalan tersebut baru masuk jalan kabupaten sejak 2019 lalu. Sebelumnya, jalan itu masih berstatus jalan desa. Jalan itu rencananya akan dibangun tahun depan.

“Sebenarnya, jalan itu akan dibangun Pemkab Grobogan tahun 2023 besok. Itu sudah masuk dalam Musrenbang Kabupaten Grobogan tahun 2022,” kata Bupati, Minggu (17/4/2022).

Meski begitu, dengan dibangunnya jalan tersebut oleh Joko “Crazy Rich” Suranto, dia pun memberikan apresiasi.

“Saya memberikan apresiasi kepada beliau, semoga bisa menjadi tauladan dan inspirasi bagi para putra daerah lainnya untuk bareng-bareng membangun Kabupaten Grobogan,” tambahnya.

Menurut Bupati, pemkab memang membuka kesempatan kepada semua pihak, baik secara lembaga/perusahaan atau sendiri untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan di kabupatan Grobogan. Dan sejuah mana, juga sudah ada orang lain yang melakukan hal sama.

Bupati menjelaskan, sesuai dengan PP No 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Menyelenggarakan Pemerintah Daerah, masyarakat bisa ikut membantu pemerintah dalam pembangunan. Siapa pun bisa ikut andil membangun, bisa memberikan hibah dalam bentuk uang, barang, atau jasa. Namun bantuan dari masyarakat harus dikoordinasikan lebih dulu dengan Pemkab, supaya bisa diarahkan secara teknis.

Sri Sumarni menceritakan saat awal menjabat Bupati Grobogan tahun 2016, baru 46,50 persen jalan kabupaten yang diperbaiki. Tahun 2017-2019 kemudian dicanangkan sebagai tahun infrastruktur. Tahun 2017 jumlah jalan yang sudah diperbaiki naik menjadi 52,94 persen, tahun 2018 naik menjadi 72,11 persen, tahun 2019 naik 76,27 persen.

“Tahun 2020 dan 2021 baru tercapai 80 persen karena recofusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Namun tahun 2022 kami menargetkan minimal tercapai 86 persen,” papar dia. (asz)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini