Persiapan Nataru di Kota Semarang, Stok Bahan Pangan dan Harga Stabil Tapi Tetap harus Waspada

Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu saat mengahdiri sebuah acara di lt 8 gedung Moh Ichsan pada Kamis (17/11/2022). (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu melaporkan kesiapan pemenuhan kebutuhan bahan-bahan pokok seperti sembako dan lauk pauk jelang perayaan Natal dan tahun Baru 2023. Perempuan yang akrab disapa Ita itu mengatakan bahwa hingga saat ini harga-harag masih stabil dan stok kebutuhan warga masih tersedia.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, kondisi ketersidaan bahan pangan dan harga mengalami deflasi sebesar 0,18 persen. Angka tersebut mengindikasikan penurunan harga dan peningkatan stok.

“Lalu untuk bahan-bahan kebutuhan pokok di Kota Semarang menjelang nataru, alhamdulillah kemarin per Oktober kita devlasi 0,18 persen, artinya harga-harga tidak ada yang naik,” ujar Ita pada awak media, Kamis (17/11/2022).

Namun begitu, Ita masih mewaspadai kemungkinan inflasi dan pengurangan stok. Pasalnya, ada peringatan pada akhir November hingga Desember 2022 akan ada peningkatan inflasi. Belum lagi ancaman resesi yang terus menjadi wacana. Berdasarkan laporan BPS, Pemkot Semarang akan terus memoonitor pasar dan terus menjalankan oprasi pasar di tujuh wilayah yang diindikasikan termiskin di Kota Semarang.

“Tapi kita harus tetap waspada. Kewaspadaan ini berdasarkan laporan BPS, harus diwaspadai sekitar bulan November sampai Desember kemungkinan inflasinya. Sehingga kita juga terus memonitor,” jelasnya.

Ita dan jajaran Pemkot Semarang juga rutin mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait kewaspadaan inflasi ini. Terutama jelang Natal dan Tahun Baru.

“Kemudian kami juga mengikyurti rakor dengan mendagri setiap hari senin terkait dengan inflasi. Sehingga dari rakor itu juga ada semacam fliter untuk bagaimana persiapan untuk nataru,” ujarnya.

“Nah ini nanti terakhir tanggal 26 November untuk rakor bersama mendagri, BPS, Badan Ketahanan Pangan nasional. Sehingga dari situ nanti akan bisa melihat mana-mana yang diperlukan mungkin ada treatmen tertentu,” tutupnya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini