Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Pelatihan Pembuatan Pernak-pernik Hantaran Pernikahan Bernilai Jual

Pelatihan pembuatan hantaran pernikahan bersama warga kaum perempuan di Dusun Sipenggung Desa Kemetul, Jumat, (7/10/2022). Foto : Tim KKN Posko 64 UIN Walisongo Semarang

Semarang (Sigijateng.id) – Mahasiswa KKN Reguler Posko 64 UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar pelatihan pembuatan hantaran pernikahan bersama warga kaum perempuan di Dusun Sipenggung Desa Kemetul, Jumat, (7/10/2022).

Ketua PKK Desa Kemetul, Sumiyati mengatakan kegiatan ini untuk menunjang ekonomi ibu-ibu PKK dan KWT “Dewi Sri” Dusun Sipenggung Desa Kemetul melalui pelatihan pembuatan hantaran pernak-pernik pernikahan yang memiliki nilai ekonomi jual.

“Kegiatan pelatihan pembuatan hantaran bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, menumbuhkan kreativitas, menambah penghasilan, memanfaatkan barang bekas dan menghemat pengeluaran,” kata Sumiyati.

Ia menjelaskan, hantaran adalah buah tangan yang diberikan dari pihak keluarga pengantin pria kepada pihak keluarga pengantin wanita begitupun sebaliknya, hantaran bisa juga disebut “pengetuk pintu”.

“Hantaran pernikahan diberikan dari kedua belah pihak dan dari masing-masing memberikan dan menerima atau saling tukar menukar hantaran,” jelasnya.

Siti Fatimah selaku ketua KWT “Dewi Sri” mengatakna pelatihan yang diadakan di Desa kemetul khususnya ibu-ibu PKK dan KWT Sipenggung ini bertujuan untuk melatih skill ibu-ibu untuk menambah penghasilan dan ekonomi di desa.

“Semoga bisa menjadi awal yang baik bagi masyarakat sekitar khususnya Desa Kemetul. Dengan begitu harapannya nanti terbentuk perkumpulan ibu ibu yang mampu mengembangkan perekonomian desa melalui kreativitas desa,” ujar Fatimah.

Sementara itu, Koordinator divisi kewirausahaan posko 64 KKN UIN Walisongo Jihan Mita Putri Ana mengungkapkan pelatihan pembuatan hantaran menggunakan bahan bekas seperti kardus yang dijadikan alas hantaran.

Hantaran yang dibuat terdiri dari seperangkat alat sholat, skincare, tas, sepatu dan jilbab. Pada pelatihan ini terlihat para peserta sangat antusias dan bersemangat untuk mengikuti pelatihan.

“Pelatihan ini sangat berguna bagi ibu-ibu, karena dapat menambah wawasan dan mempunyai keahlian baru. Dengan keahlian tersebut, ibu-ibu bisa membuat hantaran sendiri tanpa memesan dari luar, sehingga dapat menghemat biaya dan menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat,” tandasnya. (Aslikhatun Nur – Tim KKN UIN Walisongo posko 64)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini