KONI Jateng Kunjungan Kerja ke Jabar, Saefudin Sampaikan Tiga Fungsi Media dan Humas

Plt Ketua Umum KONI Jateng Bambang Rahajo Munajar menyerahkan cendera mata kepada Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin seusai acara studi banding di Kantor KONI Jabar Jl Pajajaran Bandung, kemarin. ( foto humas koni jateng)

BANDUNG (sigijateng.id) – Ketua Umum KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin mengakui peran media massa dalam pembinaan olahraga sangat besar. Keberadaan media ikut angkat prestasi olah raga di Jawa Barat.  Namun keberadaan media tidak hanya mengangkat hal baik, tetapi juga bisa memberi kritikan, masukan  untuk perbaikan jika ada yang dianggap tidak pas.

Hal itu disampaikan Ahmad Saefudin saat menerima kunjungan KONI Jawa Tangah yang melakukan studi banding ke KONI Jabar kemarin.

”Kami tidak harus diberitakan yang baik apalagi dipuji,  karena sudah menjadi konsekuensi pengurus KONI adalah melakukan pembinaan kepada atlet. Kami justru butuh kritikan yang membangun,” tegas Saefudin.

Studi banding KONI Jawa Tengah berlangsung selama empat hari dipimpin Plt Ketua Umum Bambang Raharjo Munajat. Turut serta anggota Komisi E DPRD Jateng Umar Utoyo, Kabid Keolahragaan Disporapar Aria Chandra Destianto, dan Purdianto, kemudian Wakil Ketua Umum III Harry Nuryanto, Sekretaris Umum Ahmad Ris Ediyanto, Wakil Sekrertaris Umum Siswo Abadi, Wakil Bendahara Sri Busono, BAI Adeng Sudarwanto, Kabid Hukum Ali Purnomo, Kabid Litbang Mugiyo Hartono, Kabid Pulahta M Fatchurrahman Bagus, Kabid Media – Humas Darjo Soyat, Kabid MSDD Henry Pelupesi, Kabid Kerja sama Antarlembaga Erikda Ucok Hindratmo, Henri Pelupesi serta pengurus lain Agus Supriyadi, Uen Hartiwan.

Lebih lanjut Saifudin menjelaskan bahwa fungsi Media dan Humas dalam KONI, yakni ada tiga. Pertama pertanggungjawaban kepada publik, kedua strategi untuk mendapat informasi dan ketiga corong bagi ketua umum. ”Nah, corong di sini jangan diartikan hanya memberitakan yang baik-baik saja,” beber purnawirawan jenderal TNI berbintang satu ini.

Dia juga mengatakan, KONI Jawa Barat juga secara berkala mengadakan konferensi pers untuk memberitakan aktivitas KONI sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat. ”Jadi media massa merupakan partner dalam pembinaan olahraga,” katanya.

Sementara Plt KONI Jateng Bambang Raharjo dalam sambutannya menyatakan, pihaknya perlu ”ngangsu kawruh” ke Jawa Barat karena terbukti menjadi juara umum PON 2016 dengan 217 emas dan mempertahankan juara umum PON 2021 Papu dengan 133 medali emas. ”Di samping secara geografis dekat, Jabar terbukti merupakan provinsi dengan pola pembinaan terbaik di Tanah Air. Jadi kami ingin belajar dari Jabar,” kata Bambang.

Lebih lanjut Saefudin menyebut prestasi yang diraihnya tidak datang tiba-tiba, namun melalui proses yang panjang. ”Ya, prestasi atlet harus lewat pembinaan. Saya sangat menentang prestasi dengan cara membeli atlet,” katanya.

Disebutkannya, modal utama untuk pencapaian prestasi adalah atlet. Karena itu, pihaknya menempatkan atlet dalam status VVIP. Artinya, atlet potensial harus difasilitasi kebutuhannya agar nyaman dalam berlatih. ”Ya, kita perlakukan mereka seperti anak kita. Bahkan kadang lebih,” katanya.

Salah satu strategi dari pengelolaan atlet yang dilakukannya adalah pendidikan. Para atlet Jabar wajib kuliah dan lulus S1 baik lewat perguruan tinggi negeri mauapun swasta. Kemudian, mereka juga didorong untuk melanjutkan S2 bahkan S3. ”Bonus yang berapa pun besarnya akan habis. Tetapi kalau pendidikan, akan menjadi bekal masa depan bahkan kebanggaan,” jelasnya. Di samping itu, keberhasilan suatu daerah dalam mencapai prestasi adalah sport intelegence. Dengan data intelegensi itu, pihaknya bisa mengetahui kekuatan calon lawan. ”Kalau kita tidak bisa mengetahui kekuatan lawan, bagaimana kita bisa memprogram latihan dengan baik?” pungkasnya. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini