Kasus PMK Mereda, Pemkab Boyolali Buka Kembali 5 Pasar Hewan

Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo Boyolali. ( foto boyolali.goid)

SIGIJATENG.ID – Kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda di Kabupaten Boyolali kini telah mereda. Hal ini membuat ekonomi warga kembali meningkat, khususnya dalam jual beli hewan ternak.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, telah membuka kembali lima pasar hewan di daerah itu usai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, mengatakan ada lima pasar hewan di Boyolali dibuka kembali diantaranya Pasar Hewan Jelok Cepogo, Pasar Hewan Purworejo Nogosari, Pasar Hewan Simo, Pasar Hewan Ampel, dan Pasar Hewan Karanggede, Kamis (3/11).

Sebelum dibuka kembali, Lusia mengatakan kelima pasar hewan tersebut telah menyelesaikan uji coba sebanyak tiga kali, sehingga pasar kini dibuka kembali, dan para pedagang tidak dibatasi hanya dari lokal Boyolali saja, tetapi boleh dari luar daerah.

Walau begitu, Disnakkan tetap menghimbau untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) ternak di dalam pasar.

Hal itu, dilakukan dengan pengawasan dan pemeriksaan oleh dokter hewan. Mereka menempatkan dua petugas di setiap pasar hewan.

Lebih lanjut, Lucia mengatakan prokes hewan tetap dilakukan seperti pencelupan kaki hewan dan penyemprotan, termasuk pemeriksaan kesehatan ketika masuk pasar. Jika ditemukan hewan terindikasi PMK, maka hewan kembalikan ke kandang untuk karantina.

“Ketentuan prokes tetap berjalan, sehingga harus melakukan pemeriksaan hewan. Apabila hewan yang terindikasi harus diisolasi dan tidak boleh dijual belikan dan harus diobati lebih dahulu,” ujarnya.

Tak hanya itu, kini ada aturan baru yang wajib diperhatikan yakni untuk lalu lintas hewan jual beli lintas kabupaten atau provinsi atau pulau semua hewan harus minimal sudah satu kali divaksin dan harus bertanda atau pemakaian aertag yang berbarcode. Jika dipindah akan keluar identitas hewan berapa kali sudah divaksin dan dinyatakan sehat sehingga boleh melintas di jalan.

Di akhir, Lucia mengatakan, kasus PMK di Boyolali selama sebulan terakhir ini tidak ada laporan dari kandang adanya PMK. Hal itu menandai bahwa PMK mulai mereda.

Diketahui Jumlah kasus PMK di Boyolali hingga Selasa (1/11) yaitu hewan ternak yang dinyatakan suspek sebanyak 5.842 ekor, dan mati 112 ekor. Untuk potong paksa ada 14 ekor, dijual 121 ekor, dan yang sudah sembuh 5.612 ekor sehingga sisa kasus tinggal 15 ekor.

Sedangkan realisasi vaksinasi PMK dosis pertama di Boyolali hingga Selasa (1/11) bertambah 725 ekor sehingga menjadi 20.646 ekor. Pemasangan penandaan identitas ada hewan ternak juga bertambah 1.486 ekor menjadi 12.445 ekor. (dimas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini