Desa Nyamat Ditetapkan sebagai Lokus Stunting, Kader PKK Desa Nyamat dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakukan Ini

(Mahasiswa berfoto bersama ibu bidan desa, sekdes pkk dan kader pkk)

KABUPATEN SEMARANG (sigijateng.id) – Mahasiswa KKN Reguler 79 Posko 56 UIN Walisongo Semarang bersama ibu-ibu PKK Dusun Pandansari melaksanakan kegiatan Posyandu yang bertempat di Marsudi Waras I Desa Nyamat, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Acara yang dilaksanakan pada Hari Jumat, 07 Oktober 2022 Acara tersebut dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama pada pukul 09.00 WIB merupakan posyandu balita, sedangkan sesi kedua pada pukul 10.00 WIB merupakan posyandu lansia.

(Mahasiswa mengajak bermain anak-anak selama kegiatan posyandu berlangsung)

Posyandu balita bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, menekan angka kematian, memantau tumbuh kembang, mengidentifikasi terjadinya gangguan pertumbuhan sejak dini, serta menghindari adanya gizi buruk dan stunting pada anak. Stunting merupakan sebuah kondisi dimana anak mengalami kegagalan pertumbuhan pada balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penanganan stunting tidak hanya mencakup pemenuhan gizi ibu hamil dan balita, melainkan terdapat faktor lain terutama penyiapan sanitasi lingkungan yang baik.

“Hasil penimbangan balita pada Bulan Agustus 2021 menunjukkan bahwa anak-anak di Desa Nyamat terindikasi stunting,” ujar Ibu Rully selaku bidan Desa Nyamat.

Indikasi kasus stunting pada Desa Nyamat hanya berdasarkan pada pemeriksaan ketika posyandu, sehingga belum dapat didiagnosa dengan pasti bahwa balita mengalami stunting karena belum ada pemeriksaan dari dokter spesialis.

“Tolok ukur indikasi stunting pada balita Desa Nyamat hanya sebatas pada tinggi badan, belum ada pemeriksaan lebih lanjut melalui dokter spesialis untuk mendiagnosa kasus tersebut,” imbuh Ibu Sesanti selaku sekretaris PKK Desa Nyamat.

Sebagai upaya penanganan kasus stunting, Dinas Kesehatan melalui Pemerintah Desa Nyamat menetapkan Desa Nyamat sebagai lokus stunting pada tahun 2023. Upaya yang dilakukan berupa memberikan gizi kepada balita dan ibu hamil melalui posyandu bulanan, penyuluhan, Makanan Pendamping ASI (MPASI), dan pemenuhan kebutuhan protein melalui suplemen. Namun demikian, pencegahan stunting dapat dimulai pada perempuan usia remaja dengan pemberian vitamin sehingga dapat meminimalisir terjadinya stunting.

Sementara posyandu lansia yang merupakan salah satu upaya pemerintah bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan guna memantau kesehatan warga usia lanjut yang berusia di atas 55 tahun.

Rangkaian kegiatan posyandu balita diawali dengan registrasi, menyerahkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), membayar biaya administrasi sebesar Rp 3.000,00 serta membayar arisan sebesar Rp 10.000,00. Selanjutnya dilakukan penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, serta pengukuran lingkar kepala balita. Setelah itu, diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang berupa bubur dan snack makanan tambahan balita.

Sedangkan rangkaian kegiatan posyandu lansia meliputi pengecekan berat badan, tekanan darah, dan konsultasi keluhan ke bidan. Setelah hasil pemeriksaan diperoleh, data dicatat dan diarsipkan.

Dalam kegiatan posyandu yang dilakukan pada hari ini berjalan dengan lancar dan cukup kondusif, dan mahasiswa KKN pun tidak mengalami kesulitan dalam memberikan pelayanan. (Tim KKN Reguler Posko 56/asz)

Baca Berita Lainnya’

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini