Cerita Anak Yatim Piatu Asal Kaligawe Diterima SMKN Jateng, Kini Bisa Makan Tiga Kali Sehari dan Ingin Sukses

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berkunjung ke SMKN Jateng di Kota Semarang, Selasa (12/7/2022). ( foto humas pemprov jateng)

SEMARANG ( Sigijateng) – Siswa baru SMK N Jateng Kampus Semarang, Muhammadi Ariel mengaku senang bisa sekolah di sekolah ini. Anak yatim ini piatu ini, senang selain sekolah gratis, kini makannya juga teratur, tiga 3 kali sehari semalam.

Pengakuan Ariel itu disampaikan saat berbincang dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa (12/7/2022). Di sekolah berasrama milik Pemprov Jateng, karena segala kebutuhan sekolah diberi gratis, mulai dari sandang hingga makan.

Ariel bercerita tentang kisah hidupnya. Ia tinggal dengan neneknya yang berusia 85 tahun dan seorang adik. Di tempat itulah, ia dan adiknya berlindung semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia.

Ia mengaku, kehidupannya begitu sulit semenjak kedua orang tuanya meninggal. Bahkan untuk makan, Ariel seringkali harus menahan lapar.

Baginya, bisa bersekolah di SMK N Jateng merupakan berkah tersendiri. Warga Kaligawe Kota Semarang ini mengatakan, bercita-cita menjadi pengusaha untuk membahagiakan orang-orang di sekitarnya dan menyekolahkan adiknya.

“Dulu ibu pegawai swasta dan bapak jualan jamu (waktu masih hidup). Sekarang tinggal sama nenek dan adik. Yang nanggung makannya bude. Tapi kadang sempat tidak ada makanan. Kalau di sini (SMK N Jateng) sudah dua hari, makan tiga kali sehari,” ungkap Ariel menjawab pertanyaan Ganjar Pranowo.

Ariel mengatakan, mengetahui informasi terkait SMK N Jateng dari budenya (tante). Meski sempat minder karena nilainya yang sedikit, namun ia diterima karena merupakan salah satu siswa kategori prioritas, karena yatim-piatu.

“Bude iseng-iseng lihat TikTok dan Youtube, kemudian memberitahu saya tentang SMK Jateng. Harapan bude ya dengan disiplin bisa mengubah tingkah laku (kedisiplinan) saya. Cita-cita ke depan ngelanjutin sekolahnya adik dan membahagiakan orang tua,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kunjungannya untuk memastikan SMK Jateng menjadi salah satu oase bagi siswa dari orang tua miskin. Dengan edukasi, diharapkan mereka mampu mengubah nasib.

“Di SMKN Jateng kita melihat betul background keluarganya. Karena ini didedikasikan untuk orang tak mampu. Ada yang tinggal sama neneknya, makan seadanya. Mudah-mudahan belajar di tempat ini bikin nasib dia dan keluarga berubah,” urainya.

Oleh karena itu, Ganjar berpesan agar para siswa baru disiplin belajar dan mengikuti peraturan sekolah.

Kepala SMKN Jateng Sriyono mengatakan, ada 120 siswa kelas X yang mengikuti orientasi sekolah. Selain pengenalan kurikulum dan lingkungan sekolah, mereka juga digembleng baris berbaris. Ini merupakan upaya menumbuhkan kedisiplinan semenjak dini.

Ia mengatakan, lulusan SMK N Jateng 80 persen diterima di dunia kerja. Ada pula, mereka yang terserap ke luar negeri melalui proses magang di Jepang.

Menurutnya, hal itu merupakan keistimewaan dari SMK N Jateng dimana lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain kurikulum, pendidikan di sekolah itu menerapkan kedisiplinan. Siswa diharuskan bangun dari pukul 04.00 pagi, dan selanjutnya mengikuti segala kegiatan sekolah.

“Kita diberi jatah magang setiap tahun 40 siswa ke Jepang, ada pula yang melanjutkan ke universitas dan sisanya melanjutkan ke dunia kerja,” pungkas Sriyono. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini