Sabtu, September 21, 2024
No menu items!

BNN Tingkatkan Upaya War on Drugs, Begini Penjelasan BNNP Jateng

SEMARANG (SigiJateng.id) – Memasuki tahun kedua di bawah kepemimpinan komjen pol. Dr. Petrus reinhard golose, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI terus meningkatkan upaya war on drugs di berbagai bidang. Sesuai dengan tagline yang digaungkan yaitu war on drugs, speed up never let up, BNN RI terus melakukan percepatan atau akselerasi dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tanpa kenal lelah, pantang menyerah. 

Hal tersebut dikatakan oleh Arief D selaku Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Provinsi Jawa Tengah dalam konferensi pers akhir tahun 2022 di kantor BNNP Jateng pada Jum’at 30 Desember 2022.

“Dalam upaya war on drugs, BNN konsisten mengusung empat strategi antara lain: soft power approach, hard power approach, smart power approach dan cooperation. 

Strategi tersebut kemudian menjadi panduan bagi BNN Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan P4GN,” ujar Arief D.

Arief D kemudian menjjelaskan salah satu dari empat strategi tersebut, yaitu Soft power approach meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi.

“Melalui strategi tersebut bnn ri telah melakukan banyak pencapaian dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.

Di bidang pencegahan, fokusnya adalah dalam meningkatkan ketahanan masyarakat ditempuh melalui program desa bersinar di 588 desa/ kelurahan se-indonesia. 36 diantaranya di Jawa Tengah. Program ini diikuti dengan kegiatan ketahanan keluarga anti narkotika (family resilience) dengan melakukan intervensi kepada 1.040 keluarga, dengan melibatkan 4.160 anggota keluarga (bapak/ibu dan anak). Sedangkan relawan anti narkotika yang terlibat dalam kegiatan P4GN berjumlah sebanyak 347.124 orang.

Untuk membentengi para remaja dari narkoba, BNN melakukan pencegahan di lingkungan pendidikan melalui pengembangan kemampuan 34 SMP dan SMA/sederajat agar secara mandiri melatih softskills anak didik, dan tahun ini kemandirian tersebut telah menyentuh 4.590 siswa. Dalam bersosial dan berkomunitas, 1.730 remaja dari berbagai komunitas dibekali kemampuan dalam mengenal diri dan mempengaruhi teman sebayanya untuk menolak narkoba.

“BNN Provinsi Jawa Tengah dan BNN Kabupaten/Kota fokus pada program pengembangan soft skill kepada remaja dan memberikan pengetahuan pengembangan soft skill serta membentuk remaja teman sebaya anti narkotika sebanyak 90 orang dengan hasil indeks ketahanan diri remaja anti narkoba (dektari) di wilayah provinsi jawa tengah sebesar 55.14 (kategori sangat tinggi – rangking 3 nasional). Selain itu 100 keluarga juga telah diintervensi program ketahanan keluarga anti narkoba dengan hasil perhitungan indeks ketahanan keluarga terhadap penyalahgunaan narkoba (dektara) di wilayah provinsi jawa tengah sebesar 86.536 (kategori tinggi – rangking 6 nasional). Dan membentuk 1.040 orang penggiat anti narkoba,” ungkap Arief membeberkan data.

Tak hanya itu, Arief menjelaskan BNN juga menggugah kesadaran, kepedulian, dan semangat perang melawan narkoba di berbagai wilayah di indonesia dengan kampanye war on drugs melalui pergelaran seni, olah raga, dan dialog P4GN baik secara langsung maupun virtual dengan audiens sejumlah 307.010 orang.

Upaya ini diiringi dengan pemuatan informasi pada 494 titik media luar ruang di 34 provinsi yang mampu menginformasikan P4GN kepada 14.820.000 orang, serta penayangan informasi P4GN di TV dan radio yang diterima oleh 8.721.441 orang. Gencarnya penggunaan media sosial di masyarakat juga dimanfaatkan oleh BNN melalui berbagai unggahan konten war on drugs dan informasi P4GN di media sosial yang dilihat oleh 19.195.803 viewer, dengan total like sebanyak 16.281.345 orang. Sementara itu layanan penyuluhan narkoba telah mampu melayani 7.537 permintaan masyarakat dengan total audiens sebanyak 1.847.034 orang, baik yang dilaksanakan secara tatap muka maupun secara virtual.  

Pada bidang pemberdayaan masyarakat, BNN berupaya meningkatkan ketanggapsiagaan masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan indikator kinerja jumlah kabupaten/kota berkategori “tanggap ancaman narkoba” atau kotan. Pada tahun 2022, terdapat 21 kabupaten/kota dalam kategori sangat tanggap, dan 129 kabupaten/kota tanggap ancaman narkoba. 

“Sebagai upaya untuk memaksimalkan peran masyarakat, bnn ri telah mencetak 32.363 penggiat p4gn. Selain itu, bnn ri juga telah melaksanakan tes urine pada 146.913 orang di seluruh indonesia. Bnn provinsi jawa tengah dan bnn kabupaten/kota jajaran telah melaksanakan tes urine kepada 10.761 orang,” tandas Arief.

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, BNN juga berhasil menurunkan kawasan rawan narkotika sebanyak 689 daerah dari 8.691 pada tahun 2021 menjadi 8.002 di tahun 2022, melalui program pemberdayaan alternatif dan sinergi antar kedeputian (cegah, rehab dan berantas). Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, BNN telah memberikan life skill pada 1.089 orang yang tinggal di daerah rawan narkotika.

Untuk wilayah Jawa Tengah pelatihan lifeskill diselenggarakan di dua kawasan rawan yaitu di kelurahan purwoyoso kecamatan ngaliyan kota semarang dan kelurahan joyotakan, kecamatan serengan, kota surakarta. 

Tak kalah penting, BNN terus menggarap program grand design alternative development (GDAD) di aceh besar, bireuen, dan gayo lues melalui penanaman hingga panen jagung dan kopi. Salah satu hasil konkretnya, masyarakat di bireuen berhasil panen jagung hibrida di atas lahan seluas 5 hektar, dan masyarakat di gayo lues telah menambah luasan areal penanaman kopi seluas 500 hektar hasil sinergi dengan pemerintah kabupaten serta di tahun 2022 ini berhasil panen kopi sebanyak 30,5 ton. Sedangkan program gdad di daerah kapuas hulu dan kutai kartanagara dilakukan melalui bimbingan teknis life skill

“Di jawa tengah bidang rehabilitasi telah memberikan peningkatan dan pengembangan kompetensi kepada 25 orang petugas rehabilitasi yang berasal dari bnn maupun lembaga rehabilitasi yang bermitra dengan BNN,” ungkap Arief.

Terdapat 8 orang petugas rehabilitasi yang dianggap kompeten setelah mengikuti uji sertifikasi kompetensi konselor adiksi. Selain itu, tambah Arief, BNN Provinsi Jawa Tengah telah memberikan penguatan kepada 45 lembaga rehabilitasi baik milik BNN (klinik BNNP/K) maupun kepada lembaga rehabilitasi yang bermitra dengan BNN.

Adapun lembaga rehabilitasi yang operasional sebanyak 33 lembaga. Selain itu capaian indeks kapabilitas rehabilitasi bnn provinsi jawa tengah 3,50 dan indeks kepuasan masyarakat bnn provinsi jawa tengah 3,45. Salah satu terobosan di bidang rehabilitasi guna mengatasi kesenjangan layanan rehabilitasi pada berbagai daerah, dibentuklah IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat) yang berlokasi pada desa bersinar.

Sepanjang tahun 2022, telah dibentuk 307 unit IBM, dan 258 diantaranya sudah beroperasi di tengah masyarakat. Sebanyak 14 unit ibm telah terbentuk di jawa tengah dengan jumlah petugas agen pemulihan sebanyak 88 orang. Adanya peningkatan kualitas hidup merupakan dampak positif dari layanan pemulihan penyalah guna narkotika yang dilakukan di upt rehabilitasi milik bnn ri, klinik bnnp dan bnnk, unit ibm dan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat.

Sepanjang tahun 2022, sebanyak 30.397 penyalah guna narkotika telah menjalani rehabilitasi. Di jawa tengah sebanyak 1.120 orang telah menjalani rehabilitasi di lembaga rehabilitasi mitra, 313 di lembaga rehabilitasi milik bnn dan 93 orang melalui unit IBM. “Sepanjang tahun 2022 bnn provinsi jawa tengah dan bnn kabupaten/kota jajaran telah melayani pembuatan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkoba (SKHPN) sebanyak 2.516 orang,” tutupnya. (Mushonifin) 

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam