Artikel Dua Mahasiswa FISIP UIN Walisongo Masuk Kualifikasi Jurnal Internasional

Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo saat berada di Universiti Teknologi Malaysia beberapa waktu lalu. (Foto. FISIP UIN Walisongo Semarang)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Cecep Nugroho mahasiswa program studi Ilmu Politik dan Keenan Wicaksana Hudawan mahasiswa program studi Sosiologi, keduanya merupakan mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo baru-baru ini diumumkan oleh panitia pelaksana ICSSE Universiti Teknologi Malaysia sebagai peserta international colloquium yang artikelnya dinyatakan lolos sebagai artikel yang layak diterbitkan di jurnal internasional.

International Colloquium of Social Science Research merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh The Faculty of Social Science and Humanity Universiti Teknologi Malaysia. International Colloquium tahun 2022 ini mengusung tema Embracing the Chances of Educational Landscape dan diadakan secara virtual pada tanggal 19 Juli 2022. Karena besarnya jumlah presenter event ini dilaksanakan dalam satu hari penuh dengan beberapa panel diskusi.

Event internasional ini merupakan ajang bagi para peneliti di seluruh dunia untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dan mendialogkannya dengan para ilmuwan. Tentu event seperti ini sangat penting bagi proses pengembangan akademik dan international expose, baik bagi presenter karena paparan hasil penelitiannya didengarkan oleh banyak ahli, juga bagi Lembaga. Secara kelembagaan event internasional yang diikuti oleh civitas academika, termasuk di dalamnya mahasiswa akan membawa nama baik Lembaga ke tingkat internasional.

Dalam event international colloquium itu Cecep membahas tema “Environmental Politics: Government Policies and Strategies in Realizing Sustainable Development of Forest Conservation in Brebes Regency” Tema ini merupakan hasil penelitian Cecep didasari oleh keprihatinan semakin buruknya kondisi kerusakan hutan dan penggundulan hutan.

Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-bangsa yang memiliki komitmen mengawal Sustainable Development Goal, semestinya memiliki perangkat berkait dengan penanganan kerusakan hutan. Hal ini karena pertimbangan bahwa hutan merupakan ekosistem yang memungkinkan keberlangsungan kehidupan terjaga.

Sebagai mahasiswa dari program studi Ilmu Politik Cecep menganalisis fenomena memburuknya kondisi hutan dan penggundulan hutan dengan perspektif politik. Menurut temuannya tidak sistematinya politik lingkungan menjadikan pengawalan program pelestarian hutan menjadi tidak berjalan dengan baik. Dalam struktur pemegang tanggung jawab kurang ditemukan kesadaran bahwa penjagaan hutan merupakan tanggung jawab yang harus mereka jalankan. Oleh karena itu menurutnya dalam kebijakan politik, kebijakan politik lingkungan merupakan hal yang harus diprioritaskan dalam proses pembangunan negara ini.

Keenan Wicaksena Hudawan di sisi lain mengangkat tema “Gender Bias in Learning Capability: English Mastery of State Vocational High School’s Students of Salatiga” Tema ini adalah tema yang merupakan hasil penelitian Keenan karena keprihatinan Keenan akan fenomena bias gender dalam masyarakat. Gender yang merupakan produk sosial dan budaya menurut Keenan harus diverifikasi kebenarannya. Karena Keenan banyak terlibat dalam aktifitas bantuan pembelajaran Bahasa Inggris di beberapa lingkaran, Keenan mengkaji bagaimana bias gender dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

Dengan perspektif gender dengan pembuktian ststement Gagne tentang kemampuan belajar, Keenan mengkaji fenomena pembelajaran Bahasa Inggris di kalangan siswa sekolah menengah kejuruan di Salatiga. Hasil yang ditemukan oleh Keenan adalah pernyataan Gagne bahwa laki-laki memiliki kemampuan belajar yang lebih baik dibandingkan dengan perempuan, serta penguasaan Bahasa yang lebih baik dibandingkan dengan perempuan, ternyata tidak dapat dibuktikan karena data yang dikumpulkan oleh Keenan tidak menunjukkan hasil itu. Dengan demikian Keenan menemukan bahwa penguasaan Bahasa dan kemampuan Bahasa tidak berkait dengan gender.

Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo menyatakan bahwa FISIP UIN Walisongo mendorong semua civitas akademika FISIP untuk siap “Go International” dalam tiga aspek dalam Tri Darma Perguruan Tinggi.

“event international colloquium ini menjadi media bagi dosen dan mahasiswa untuk tampil dalam ajang internasional”, terang Misbah, Senin (29/8/2022).

“FISIP UIN Walisongo mendorong kedua mahasiswa untuk maju dalam ajang internasional tersebut. Dan setelah menyampaikan presentasi, dan artikelnya masuk kualifikasi untuk terbit, kemudian direview oleh blind-reviewers, direvisi, di submit kembali, dan informasi dari panitia, kedua artikel itu akan diterbitkan”, lanjut Misbah.

Dr. Ahwan Fanani, M.Ag selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo mengapresiasi keikutsertaan mahasiswa dalam event international colloquium yang diselenggarakan oleh ICSSE Universiti Teknologi Malaysia.

“Event ini bagian dari proses pembelajaran bagi mahasiswa FISIP UIN Walisongo di ajang internasional sekaligus memperkenalkan lembaga FISIP UIN Walisongo ke tingkat internasional”, lanjut Ahwan. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini