![IMG-20210301-WA0057](https://sigijateng.id/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210301-WA0057-e1614599790778-696x392.jpg)
SEMARANG (Sigi Jateng) – Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menerangkan PMI meengembangkan sistem kebencanaan berbasis proyeksi yang disebut sebagai GDBP (Gerakan Dini Berbasis Proyeksi). Sudirman mengatakan dengan berbasis informasi dari berbagai pihak seperti BMKG, potensi kebencanaan harus segera dibaca dan relawan PMI harus sudah menyiapkan kebutuhan pertolongan kepada masyarakat jika bencana terjadi.
![](https://sigijateng.id/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210301-WA0056-700x394.jpg)
“Kita bekerja dengan berdasarkan informasi banyak pihak termasuk BMKG. Salah satu sistem yang sedang kami kembangkan adalah Gerakan Dini Berbasis Proyeksi (GDBP). Program ini adalah penyiapan perangkat dan kesiapsiagaan relawan sebelum bencana terjadi,” ujar pria yang pernah menjadi calon gubernur Jawa Tengah saat mengisi acara kick off dan launching program di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah di Jl. Arumsari Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Senin (1/3/2021).
Sudirman Said mengatakan seluruh posko PMI di semua cabang akan selalu menyiagakan relawan beserta perangkatnya sebelum bencana terjadi berdasarkan analisis proyeksi.
“Seluruh posko dan markas PMI akan selalu menyiagakan relawan berdasarkan analisis proyeksi bencana. Jadi sebelum bencana terjadi kita sudah siapkan kebutuhannya apa seperti tempat pengungsian, kebutuhan makanan, bahkan persiapan-persiapan khusus dengan protokol tertentu seperti pada masa pandemi ini,” ungkapnya.
“Dan alhamdulillah protokol enam jam setelah bencana relawan harus ada bisa kita laksanakan. Dan alhamdulillah persiapan setiap kali terjadi bencana di seluruh wilayah cukup baik,” jelasnya.
Salah satu program andalan PMI adalah Sibat (Sistem Bantuan Sukarelawan Masyarakat). Sudirman menjelaskan pihaknya akan terus mengasah kemampuan teknis para relawan dengan program ini.
“Nah salah satu pengembangan strategis yang selalu kami kerjakan adalah di bidang SDM mulai dari PMR, KSR, serta relawan tingkat kecamatan dan tingkat desa yang terlatih,” ucapnya.
Menurut data statistik PMI, jumlah relawan akan semakin banyak jika bencana terjadi. Hal itu harus dibarengi dengan peningkatan SDM.
“Dan menurut statistik semakin banyak bencana ini kesukarelawanan semakin tumbuh. Ini kesempatan bagi kita mengembangkan sibad dengan pelatihan-pelatihan,” pungkasnya. (Mushonifin)
Baca Berita Lainnya
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!