Pertajam Moderasi, Kemenag dan Pergunu Berikan Kursus Pendek untuk Guru PAI SMA dan SMK

Suasana kegiatan peningkatan kapasitas guru-guru PAI di tingkat SMA dan SMK dalam hal kajian moderasi dan kerukunan lintas agama. (Dok. Humas Kanwil Kemenag Jateng)

PEKALONGAN (Sigi Jateng) – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan kursus pendek dalam rangka peningkatan kapasitas guru-guru PAI di tingkat SMA dan SMK dalam hal kajian moderasi dan kerukunan lintas agama.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, telah diadakan acara moderasi beragama di Pekalongan pada hari Sabtu hingga Senin (6-8/11/2021).

Ketua pelaksana kegiatan Achmad Zuhri menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pertama kalinya yang diselenggarakan oleh Pergunu. Ia berharap agar kegiatan ini menjadikan guru-guru PAI sebagai agen dalam menyuarakan moderasi beragama.

“Kegiatan ini merupakan agenda perdana bagi Pergunu dalam melaksanakan moderasi beragama untuk guru-guru PAI di tingkat SMA dan SMK. Hal ini perlu dilakukan karena betapa pentingnya moderasi beragama. Kami berharap setelah kegiatan ini, peserta bukan hanya sekedar menjadi guru PAI tetapi juga sebagai agen dalam mendakwahkan moderasi beragama, ” Kata Zuhri

Menurut Muhtarom selaku ketua PCNU Kota Pekalongan, acara yang diadakan oleh Pergunu merupakan acara yang baik, karena sebagai upaya dalam meningkatkan pemahaman guru-guru agama terhadap pemahaman keagamaan yang lurus dan benar sesuai dengan ajaran Rasulullah saw. Ia berharap dengan adanya peran guru bisa meluruskan paham-paham yang selama ini menyimpang khususnya di lingkungan sekolah.

“Saya mendukung acara peningkatan kapasitas moderasi beragama bagi guru-guru agama. Ini merupakan hal yang bagus karena untuk meningkatkan pemahaman keagamaan yang lurus, benar, tawassuth, dan moderat. Semoga mereka bisa meluruskan paham-paham yang selama ini menyimpang dil lingkungan sekolah. Harapannya, orang-orang yang keluar bisa kembali ke ajaran yang benar, sesuai dengan ajaran Rasulullah saw”. Ujar Muhtarom.

Selain itu, Mohamad Faojin selaku Ketua PW Pergunu Jawa Tengah mengapresiasi rasa antusias para peserta yang sangat tinggi. Dia mengajak para peserta untuk menganalisis swot bagaimana cara menginternalisasikan nilai-nilai aswaja dalam moderasi beragama dan pembentukan sikap atau kultur aswaja dan moderasi beragama.

Ia berharap, setelah kegiatan tersebut selesai para guru bisa menerapkan dan mengembangkan di sekolahan serta bisa berkembang di masyarakat agar Negara Indonesia semakin moderat, maju, toleran, dan menjadi pusat peradaban dunia.

“Dilihat dari antusias para peserta mulai dari jam 1 siang sampai jam 5 sore menjelang maghrib mari kita bersama-sama menginternalisasikan nilai-nilai aswaja dan moderasi agama sebagai upaya peningkatan kapasitas moderasi beragama,” tuturnya.

“Harapanya, setelah kita menganalisis swot kita menjadi tahu bagaimana cara menginternalisasikan nilai-nilai aswaja dalam moderasi beragama serta bagaimana membentuk perilaku atau kultur aswaja dan moderasi beragama,” imbuh Faojin

Menurut Ruswan selaku PP Pergunu, kehidupan masyarakat sekarang memang sangat membutuhkan keahlian di bidang teknologi. Sehingga perlu meningkatkan kapasitas guru-guru SMA dan SMK agar dapat membekali pelajar dan mahasiswa tentang pemahaman agama yang moderat. Ia berharap agar para guru bisa menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa dengan pemikiran yang moderat.

“Menurut saya agenda ini sangat positif untuk guru-guru dalam membekali pemahaman agama yang moderat. Belum lagi menyoal kehidupan masyarakat yang membutuhkan teknologi sebagai kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman. Saya berharap agar para guru bisa menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa dengan pemikiran yang moderat,” jelasnya.

K.H Syaiful Bahri selaku Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pekalongan menyampaikan bahwa kegiatan yang diprakarsai oleh Pergunu bekerjasama dengan Kemenag menjadi titik awal dalam menggiatkan guru di kalangan Nahdlatul Ulama. Memberikan semangat nasionalisme yang tinggi kepada anak didik sehingga kehidupan bernegara kedepannya agar lebih kokoh. Beliau juga mengatakan bahwa negara ini bertumpu pada generasi atau kalangan anak muda, oleh karenanya mereka harus dibekali pemikiran yang moderat dan rasa semangat nasionalisme yang tinggi.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi titik awal dalam menggiatkan guru khususnya di kalangan Nahdlatul Ulama agar bisa memberikan semangat nasionalisme terhadap peserta didik. Sehingga kedepannya dalam kehidupan bernegaranya lebih kokoh. Bagaimanapun nasib negara ini juga bergantung pada generasi muda serta bertumpu dikalangan anak muda,” kata Syaiful

Musta’in Achmad, Ketua Kanwil Jawa Tengah mengapresiasi dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh Pergunu Pusat dan Dirjen Pendis Kemenag RI. Beliau menyuruh peserta agar terus menyuarakan moderasi beragama di kalangan masyarakat serta mengajak masyarakat agar tetap menjaga martabat dan kerukunannya.

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi kerjasama antara Pergunu dengan Dirjen Pendis Kemenag RI untuk terus menyuarakan tentang moderasi beragama, toleransi, dan kerukunan. Guru adalah sumber ilmu, mari kita jaga martabat dan kerukunannya,” ujar Musta’in. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini