Mbak Ita Panen Buah Mulwo, Buah Apa Itu?

Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memananen buah mulwo dan pisang Ambon di RW 3 Panggung Lor Semarang Utara. (Dok.)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berkesempatan ikut panen buah mulwo dan pisang Ambon di RW 3 Panggung Lor Semarang Utara pada Minggu sore (20/6/2021). Tanaman buah mulwo dan pisang ambon tersebut adalah hasil dari buah kerja Kelompok Tani Makmur binaan Sagiman.

Sagiman mengatakan jika kelompok taninya dirintis sejak Juni. Namun sudah beraktifitas cocok tanam sekitar satu tahun lalu.

Menempati lahan seluas 27×52 meter ditanami buah mulwo, kacang tanah, timun, pohung (singkong), Jahe merah, dan lainnya.

“Kedepan kita akan jadi kampung jahe merah dan kami merintis dari awal. Memanfaatkan lahan kosong daripada ditumbuhi rumput,” kata Sagiman.

Sementara itu, Wakil Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak itu merasa takjub dengan hadirnya buah mulwo yang selama ini sudah sangat langka di Semarang, padahal tanaman buah itu adalah khas Kota Lumpia.

Wakil Walikota yang fokus mengembangkan urban farming inipun memberi apresiasi kepada kelompok tani yang membudidayakan tanaman buah yang sangat langka ini. Apalagi bisa dikembangkan di kompleks perumahan elit Tanah Mas dengan lahan yang termasuk luas untuk sekelas wilayah berkebun perkotaan Kota Semarang.

“Sangat luar biasa buah mulwo masih ada di kota karena buah mulwo sudah sangat langka dan mempunyai khasiat yang beragam,” kata Mbak Ita.

Acungan jempol diberikan Mbak Ita bagi kelompok tani Makmur, sebab masih mau melestarikan tanaman buah mulwo yang sudah langka.

Termasuk dengan adanya panen varietas pisang jenis Ambon, selain langka juga sangat bernilai ekonomis tinggi.

“Dan juga pisang bisa dipanen di komplek perumahan dan jenis pisangnya juga jarang ditemui di perkotaan yaitu pisang ambon,” katanya.

Dalam mengembangkan Kelompok Tani Makmur, Sagiman melibatkan ibu-ibu PKK RW 3 berjumlah 25 orang. Kegiatan pertanian ini, kata Sagiman, berguna untuk membangkitkan ekonomi warga dan keguyuban.

“Memberdayakan ibu-ibu PKK untuk membangkitkan ekonomi warga dan hasilnya juga kembali dijual ke warga,” katanya.

Saat ini, hasil panen sementara dinikmati untuk warga. Biasanya dibagi atau dimasak untuk dinikmati bersama saat kegiatan warga.

“Kalau Minggu ada senam pagi, lalu panen kacang kita masak untuk dinikmati bersama. Panen pisang ambon ini pertama, varietas bagus dan akan dibagi ke warga,” kata Sagiman.

Buah mulwo sendiri sering disebut juga buah nona, saat ini sangat langka untuk ditanam bahkan masyarakat umum juga banyak yang belum tahu.

Buah mulwo sejenis dengan sirsak atau srikaya, namun tidak memiliki duri pada kulitnya. Punya rasa yang lembut dan manis yang khas. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini