Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Sosialisasi Kesehatan Bersama Puskesmas Jimbaran Bandungan

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Sosialisasi Kesehatan Bersama Puskesmas Jimbaran Bandungan

KABUPATEN SEMARANG (Sigijateng.id) – Bekerjasama dengan Puskesmas Jimbaran Bandungan Kabupaten Semarang, Tim KKN RDR 77 Kelompok 72 UIN Walisongo, dan Karang Taruna Desa Jetis menggelar kegiatan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (11/11) di Balai Desa Jetis, Kec. Bandungan, dimulai pukul 10.00.

Dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu Nisrina Dwi Risqi, S.KM. dari Puskesmas Jimbaran, denghan jumlah peserta 25 orang terdiri dari Karang Taruna Desa Jetis dan warga desa setempat.

“Kami mengapresiasi kerjasama ini karena sangat membantu dalam sosialisasi PHBS dan Germas khususnya di Desa Jetis, mengingat Germas ini sangat penting untuk dilakukan oleh seluruh tatanan masyarakat”, ungkap Nisrina.

Sosialisasi PHBS dan Germas ini dimulai dengan penyampaian tujuan PHBS, yakni menanamkan perilaku hidup yang sehat baik secara individu maupun keluarga sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan masyarakat. Beberapa tatanan PHBS yang menjadi simpul atau proses berperilaku bersih dan sehat dapat dimulai dari rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum.

Disamping itu, Nisrina juga menyampaikan manfaat perilaku hidup sehat, diantaranya meningkatkan kesadaran dalam berperilaku bersih dan sehat sehingga diharapkan mampu tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas serta mencegah masalah kesehatan. Untuk mengetahui keberhasilan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan. Indikator tersebut meliputi beberapa poin.

“Diantaranya pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI ini penting bagi anak usia 0 samapai 6 bulan. Kenapa penting? Karena selain menjadi makanan utama bayi, organ pencernaan bayi juga belum mampu mencerna makanan selain ASI. Jika dipaksakan akan terjadi dampak negatif yang buruk bagi bayi itu sendiri”, terang Nisrina.

Kemudian ada pengecekan kesehatan bayi secara berkala. Hal ini terbantu dengan diadakannya posyandu di setiap dusun-dusun.

Selanjutnya ada cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Banyak penyakit yang disebabkan oleh kuman/virus yang menempel di tangan. Salah satu perilaku sederhana yang dapat diterapkan guna mencegah hal tersebut adalah cuci tangan pakai sabun (CTPS). Lalu ada poinselanjutnya yaitu tidak merokok di sembarang tempat terutama di dalam rumah. Perokok aktif dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan terutama bagi perokok pasif. Bahkan perokok pasif lebih bahaya daripada perokok aktif.

Namun dalam kenyataannya, terdapat beberapa indikator yang sulit diterapkan, diantaranya yaitu larangan merokok di sembarang tempat. “Banyak dari rumah tangga atau instansi yang belum menyadari tentang bahaya merokok sembarangan ini. Kami mohon agar seluruh tatanan dapat melaksanakan indikator larangan merokok di sembarang tempat baik secara sosialisasi maupun aksinya”, imbuh Nisrina.

Nisrina juga menambahkan bahwa semoga kedepannya semakin banyak masyarakat yang sadar akan pola hidup bersih dan sehat agar tercipta kualitas hidup yang sehat di masyarakat, khususnya di Desa Jetis. Sementara itu, masyarakat memberikan respon positif terhadap acara sosialisasi ini.

“Sangat bagus acaranya, terutama dapat menambah pengetahuan bagi teman-teman karang taruna dan warga Desa Jetis”, ungkap salah seorang peserta sosialisasi.

Diakhir acara, Tim KKN RDR 77 kelompok 72 juga membagikan masker dan handsanitizer secara gratis kepada peserta sosialisasi serta berfoto bersama dengan narasumber dan peserta. (Kel 71/asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini