Jakarta (Sigi Jateng) – Para ilmuwan di Department of Energy’s (DOE) Brookhaven National Laboratory, Amerika Serikat, mengungkap bagaimana SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, merusak paru-paru manusia. Mereka menemukan model tingkat atom terperinci pertama dari protein “amplop” SARS-CoV-2 yang terikat pada protein manusia yang menjaga lapisan paru-paru.
Penelitian itu menunjukkan bagaimana kedua protein berinteraksi, yang menjelaskan bagaimana virus dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang luas. Bahkan lepas dari paru-paru untuk menginfeksi organ lain pada pasien Covid-19 yang sangat rentan. Temuan itu bisa mempercepat pencarian obat untuk memblokir efek penyakit yang paling parah.
Pemimpin studi yang juga seorang ahli biologi struktural di Brookhaven Lab, Qun Liu, menjelaskan, dengan mendapatkan detail tingkat atom dari interaksi protein, pihaknya bisa menjelaskan mengapa kerusakan itu terjadi. “Dan mencari inhibitor yang secara khusus dapat memblokir interaksi ini,” ujar dia, seperti dikutip Scitech Daily, Selasa (8/6/2021).
Menurut Qun, jika dapat menemukan inhibitor, maka virus tidak akan menyebabkan banyak kerusakan. Hal itu mungkin memberi peluang bagi orang dengan kesehatan yang terganggu menjadi jauh lebih baik dengan sistem kekebalan mereka untuk melawan virus.
Para ilmuwan menemukan detail dan mengembangkan model molekuler menggunakan salah satu mikroskop cryo-elektron baru di Brookhaven Lab’s Laboratory for BioMolecular Structure (LBMS)—fasilitas penelitian baru yang dibangun dengan dana dari Negara Bagian New York yang berdekatan dengan Brookhaven’s National Synchrotron Light Source II (NSLS-II).
Liguo Wang, direktur operasi ilmiah LBMS yang juga rekan penulis lainnya di makalah tersebut, menjelaskan bahwa mikroskop cryo-electron (cryo-EM) sangat berguna untuk mempelajari protein membran dan kompleks protein dinamis. Yang mungkin sulit mengkristal untuk kristalografi protein, teknik umum lain untuk mempelajari struktur protein.
“Dengan teknik ini, kami telah membuat peta 3D yang memperlihatkan bagaimana masing-masing komponen protein saling cocok,” tutur Wong.
Ketika sambungan sel paru-paru terganggu, sel-sel kekebalan masuk untuk mencoba memperbaiki kerusakan, melepaskan protein kecil yang disebut sitokin. Respon imun ini dapat memperburuk keadaan dengan memicu peradangan masif, menyebabkan apa yang disebut “badai sitokin” dan selanjutnya sindrom gangguan pernapasan akut.
Selain itu, karena kerusakan melemahkan koneksi sel-sel, virus mungkin lebih mudah keluar dari paru-paru dan berjalan melalui aliran darah untuk menginfeksi organ lain, termasuk hati, ginjal, dan pembuluh darah.
Kerusakan apa pun yang ada, seperti jaringan parut sel paru-paru, kemungkinan akan mempersulit pasien Covid-19 untuk pulih dari kerusakan. Itulah alasan mengapa Liu ingin mempelajari interaksi ini, untuk memahami detail tingkat atom tentang bagaimana E berinteraksi dengan salah satu protein manusia ini. “Untuk mempelajari cara mengganggu interaksi dan mengurangi atau memblokir efek parah ini,” tuturnya. (tmp/dye)
Baca Berita Lainnya
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya