IsDB dan UIN Walisongo Bekerjasama Adakan VICIT 2020

Rektor UIN Walisongo Semaramg sedang menyampaikan sambutan dalam Kegiatan Virtual International Conference on Islamic Studies Today (VICIST) 2020. (Foto Humas UIN)

SEMARANG (SigiJateng) – PIU IsDB bersama LP2M UIN Walisongo selenggarakan Kegiatan Virtual International Conference on Islamic Studies Today (VICIST) 2020, kegiatan yang berlangsung di hall ICT UIN Walisongo ini dikuti oleh 24 narasumber dari berbagai negara, Kamis (19/11/2020).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengkaji dan mengumpulkan pemikiran-pemikiran tentang studi Islam, hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor 1 Dr H Mukhsin Jamil MAg saat berikan sambutan pembuka pada Virtual International Conference on Islamic Studies Today (VICIST) 2020.

“Ide-ide baru dalam Islamic Studies dengan berbagai sub kajian seperti teologi, tasawuf, psikologi, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya yang berkembang di kalangan sarjana menjadi kajian yang relevan saat ini,” terang Mukhsin.

Kajian dalam seminar ini akan didesiminasikan lewat publikasi ilmiah baik jurnal maupun prosiding.

“Kajian ini penting sebagai respon terhadap berbagai perkembangan di bidang sosial, ekonomi, budaya , pendidikan yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan Islamic studies dan mempertajam wawasan dalam memahami realitas kontemporer yang sangat kompleks,” lanjut Mukhsin

Virtual international Conference on Islamic Studies Today VICIST 2020 ini diikuti oleh 1000 partisipan dan menghadirkan 24 narasumber dari berbagai negara yang dibagi dalam 2 sesi panel.

“Melalui konferensi ini diharapkan munculnya berbagai pengetahuan dan kolaborasi berbagai disiplin ilmu sehingga berkontribusi dalam kemajuan peradaban dunia,” ungkap Mukhsin

Kegiatan Virtual International Conference on Islamic Studies Today (VICIST) 2020 ini dibuka secara resmi oleh rektor Prof Dr H Imam Taufiq MAg secara virtual. Rektor sangat apresiasi pada 24 narasumber yang hadir secara virtual dari berbagai negara.

“Saya sangat apresiasi kegiatan ini dan terimakasih atas support dari para narasumber dari berbagai negara. Terimakasih kepada narasumber dari Malaysia, Singapura, Thailand, India, Turki, Australia, Israel, Jerman, UK, Belanda, Nigeria, USA, and also Indonesia,” ungkap Imam

24 narasumber Virtual International Conference on Islamic Studies Today (VICIST) 2020 ini terbagi dalam 3 sesi panel dengan tema: (1) Islamic mistisisme dan teologi, (2) Islam, muslim dan psikologi, (3) Islam, pendidikan dan ekonomi.

“Menurut kami bahwa ketiga klaster konferensi ini sangat relevan dengan diskursus kesatuan ilmu, antara Islam dengan ilmu-ilmu moderen,” terang Imam.

Lebih lanjut Imam menggarisbawahi tantangan-tantangan dalam mengembangkan studi Islam, termasuk di antaranya mengenai kehadiran kelompok-kelompok tertentu yang mengutamakan konteks daripada teks. Pergeseran sikap keberagamaan menimbulkan pergeseran minat dalam menekuni studi Islam.

Baca Berita Lainnya

“Studi Islam sangatlah menarik dan kontekstual dengan problem masyarakat. Studi Islam berangkat dari keyakinan bahwa Islam mampu menjawab semua persoalan kehidupan,” pungkas Imam. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini