5 Nakes di Tegal Di Test Swab, Akibat Keluarga Pasien tak Transparan

Ilustrasi

Tegal (Sigi Jateng) – Lima tenaga medis kesehatan (nakes) di Kabupaten Tegal, harus menjalani tes swab. Hal itu dilakukan setelah adanya pihak keluarga seorang pasien Covid-19 berinisial NS (9) tidak transparan.

Ke lima tenaga medis tersebut terdiri dari satu dokter, tiga perawat dan satu petugas laboratorium menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab.

Kondiai klinis NS saat ini pin kini membaik. Untuk menghindari infeksi nosokomial di rumah sakit, dokter penanggung jawab pasien pun memulangkan NS untuk menjalani isolasi mandiri di rumah di bawah pengawasan petugas puskesmas dan satgas Covid-19 desa setempat.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tegaldr. Joko Wantoro dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, kelimanya yang sempat menangani NS (9), harus menjani uji swab bersama tujuh anggota keluarga NS.

“Hal itu terjadi karena pihak keluarga pasien tidak transparan saat ditanya petugas medis tentang riwayat kontak NS dengan anggota keluarga lain yang datang dari luar kota,” kata Joko seperti yang dirilis Humas Pemkab Tegal, Sabtu (18/7/2020). 

Dengan bertambahnya NS sebagai pasien positif Covid-19, kata Joko, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal menjadi 39 orang. Rinciannya, 30 pasien dinyatakan sembuh, 5 masih dirawat, dan 4 orang meninggal dunia.

Joko mengungkapkan, NS (9) merupakan asal Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Margasari. Awalnya, NS mengalami sakit demam, panas, dan nyeri perut Senin (29/6/2020) lalu.

Sebelumnya, NS sudah pernah diperiksa tenaga medis di Puskesmas Kesambi. Karena tak kunjung sembuh, pihak keluarga pun membawa ke IGD Puskesmas Kesambi pada Rabu (1/7/2020).

Saat itu, NS diterima perawat IGD untuk selanjutnya dilakukan tindakan medis dengan pemasangan infus. Keesokan harinya, atas saran dokter jaga, dilakukan pengambilan sampel darah oleh petugas laboratorium Puskesmas Kesambi.

Hasilnya ada penurunan trombosit dengan diagnosa awal demam berdarah. Di hari yang sama, NS selanjutnya dirujuk ke RSI PKU Muhammadiyah Singkil.

Lihat Berita Lainnya

“Sesampainya di RSI ada kecurigaan oleh tenaga medis melihat gejala sakit NS. Setelah didesak pihak rumah sakit, pihak keluarga pun mengakui NS ada kontak erat dari orang pasien yang berprofesi sebagai sopir di luar kota dan pulang ke rumah dua kali setiap pekannya,” terang Joko.

Atas hasil anamnesis, status pasien NS ditingkatkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan dilakukan pengambilan spesimen swab pada Sabtu (11/7/2020).

“Hasil resmi pemeriksaan laboratorium baru diterima Jumat (17/7/2020) dan dinyatakan pasien NS terkonfirmasi positif Covid-19,” bebernya.

Pihaknya lantas menemukan ada 12 orang yang pernah melakukan kontak erat. Untuk langkah penanganan sesuai prosedur terbaru dari Kemekes. “Seluruhnya langsung kita ambil spesimen swab-nya dan keluarga kontak erat keluarganya menjalani isolasi mandiri,” tandas Joko. (Zal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini