Libur Natal dan Tahun Baru, Operasional Mobil Barang di Jawa Tengah Dibatasi

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Satriyo saat menggelar conferensi pers di kantor Gubernur Jateng, Rabu (18/12/2019). ( foto humas)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memberlakukan pembatasan operasional mobil angkutan barang. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada masyarakat yang ingin menghabiskan libur Nataru bersama keluarga.

“Pembatasan operasional mobil angkutan barang akan dilakukan dua tahap, yakni saat perayaan Natal tahun 2019 dan Tahun Baru 2020,” kata Satriyo saat menggelar conferensi pers di kantor Gubernur Jateng, Rabu (18/12/2019).

Satriyo menjelaskan, pembatasan saat Natal akan dilakukan mulai tanggal 20 hingga 21 Desember. Sementara pembatasan operasional saat Tahun Baru akan kami lakukan mulai 31 Desember sampai 1 Januari 2020 pukul 24.00 WIB.

Adapun kriteria yang dibatasi lanjut Satriyo adalah mobi barang yang bersumbu tiga atau lebih. Selain itu, mobil barang yang memiliki gandengan, dan mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian seperti tanah, pasir, batu, bahan tambang dan bahan bangunan.

“Pembatasan operasional ini diberlakukan di ruas jalan tol Semarang-Solo, ruas jalan Nasional Yogya-Magelang-Bawen, Yogya-Klaten-Solo dan ruas jalan Tegal-Purwokerto,” terang Satriyo.

Terkait ketersediaan angkutan, Satriyo mengatakan bahwa ada lima alternatif moda transportasi yang telah disediakan. Diantaranya transportasi darat sebanyak 27.223 unit angkutan dengan kapasitas 837.240 tempat duduk, Kereta Api sebanyak 143 dengan kapasitas penumpang 52.150, pesawat sebanyak 127 penerbangan dengan kapasitas penumpang 13.920 dan kapal laut sebanyak 8 kapal dengan kapasitas 4.807 penumpang. Bahkan juga mengadakan program mudik gratis.

“Program mudik gratis tujuan Jateng ini dari Kementerian Perhubungan akan berangkat 21 Desember, sebanyak 33 kendaraan dengan kapasitas 1.475 penumpang. Tujuanya yakni Terminal Solo, Purwokerto, Tegal dan Wonogiri,” ucapnya.

Untuk kendaraan pribadi, terang Satriyo, dibanding lebaran Idul Fitri kemarin, Nataru ini diprediksikan akan mengalami penurunan. Lebaran lalu ada 532.000 mobil pribadi, dan Nataru ini kami prediksikan hanya ada 399.000 mobil pribadi saja. Puncak arus mudik diprediksikan terjadi pada 20-21 dan 28-29 Desember.

Terkait antisipasi kemacetan, Pemprov Jateng sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membuat posko terpadu. Terdapat dua posko yang ada di Jateng, yakni di Gerbang Tol Pejagan dan Gerbang Tol Kalikangkung.

“Apabila terjadi penumpukan kendaraan, antisipasi-antisipasi telah kami perhitungkan, termasuk kemungkinan menerapkan jalur searah dan juga pemanfaatan jalur-jalur alternatif,” kata dia.

Selain jalan tol, terdapat beberapa titik yang diwaspadai oleh Dishub. Berdasarkan pengalaman lebaran lalu, titik macet terjadi di Jatinom, Purbalingga Belik sampai Bayeman, Bawen, Sokaraja, Sumpyuh, Bobotsari sampai Pemalang.

Kepala DPU BMCK Jateng, AR Hanung Triyono mengatakan, Jawa Tengah juga sudah siap menyambut pemudik Nataru. Dari sisi infrastruktur, semua jalan yang ada di Jawa Tengah, baik jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi hingga jalur alternatif semua dipastikan dalam kondisi baik.

“Seluruh ruas jalan dalam kondisi baik dan siap digunakan untuk arus mudik Nataru. Mulai jalan tol, jalur lintas Pantura, jalur lintas tengah, jalur lintas selatan sampai jalur lintas pantai selatan, semuanya dalam kondisi baik,” kata AR Hanung Triyono. (Kom/Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini