MUI Jateng Dorong MUI Kota dan Kabupaten Bikin Rumah Mualaf, Kiai Darodji Ungkap Alasannya

Ketua BAZNAS Jateng KH Ahmad Darodji memberikan sambutan di acara Rakor Mualaf Center di kantor BAZNAS Jateng, Rabu (3/7/2024). ( foto baznas Jateng)

SEMARANG (Sigijateng.id) – Ketua MUI Provinsi Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi meminta kepada Pimpinan MUI di kabupaten/kota segera membentuk rumah mualaf. Rumah Mualaf tersebut sebagai kepanjangan tangan Mualaf Center Provinsi Jateng. Informasi hingga saat ini, dari 35 kabupaten/kota masih terdapat sembilan daerah yang belum membentuk rumah mualaf.

”Melalui Baznas masing-masing daerah, ada alokasi untuk mendanai keberlangsungan rumah mualaf. Alokasi dana ini memang diperbolehkan, karena memang ada aturannya.Besarnya dana untuk rumah mualaf di daerah disesuaikan dengan kebijakan masing-masing Baznas kabupaten/kota,” tegas KH Ahmad Darodji saat membuka Rakor Mualaf Center di Kantor Baznas Provinsi Jateng, Rabu (3/7/2024).

Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Mualaf Center bertema Sosialisasi Peningkatan Ekonomi Umat melalui Pemberdayaan Mualaf Tahun 2024, dibuka oleh Ketua MUI Provinsi Jateng, KH Ahmad Darodji, dihadiri pimpinan Baznas Kabupaten/Kota, pimpinan Baznas Provinsi Jateng, serta para pimpinan MUI kabupaten/kota se-Jateng.

KH Ahmad Darodji MSi menekankan kepada komisi dakwah MUI agar mengurusi mualaf. Sedangkan Baznas tugasnya mengumpulkan zakat, namun kalau berhubungan dengan mualaf, maka serahkan ke MUI untuk mengurusinya.

”Baznas kabupaten/kota ora usah golek gawean, Baznas kab/kota tidak perlu ngurusi mualaf, karena sebagai institusi bukan ahlinya. Maka serahkan saja ke MUI yang punya ahlinya. Saya senang pengurus rumah mualaf kabupaten/kota datang di rakor ini,” ujar KH Ahmad Darodji.

Selaku Ketua MUI Jateng, KH Darodji berpesan agar pimpinan MUI kabupaten/kota yang belum membentuk rumah mualaf segera membentuk. Karena 90 persen orang mualaf diisolasi keluarganya.

”Kita harus memberikan trauma healing untuk memberikan penghiburan bagi orang mualaf yang diisolasi. Misalnya mengajak mereka wisata religi melihat masjid Cheng Ho. Supaya mereka tidak merasa terisolasi. Selain trauma healing juga diberi pelatihan. Serahkan anggaran Baznas untuk mualaf kepada MUI kabupaten/kota, agar para mualaf terurus,” pinta KH Darodji. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini