Mahasiswa KKN MIT-18 Moderasi Beragama Siap Mengukir Jejak Positif di Desa Tanjungsari Tersono

Mahasiswa UIN Walisongo yang melakukan KKN di Tersono Batang. ( foto tim kkn)

SIGIJATENG.ID – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menyelenggarakan Penyerahan dan Penerimaan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Selasa (2/7/2024). 

Bertempat di Aula Kecamatan Tersono Kabupaten Batang,sebanyak 300 mahasiswa UIN Walisongo dilepas untuk mengikuti program KKN MIT MB-18.

Mereka disebar  UIN Walisongo  di sejumlah desa di kecamatan Tersono, meliputi desa Tersono, Tanjungsari, Kranggan, Satriyan, Harjowinangun Barat, Harjowinangun Timur, Tegalombo, Pujut, Boja, Rejasari Timur, Rejosari Batar, Plosowangi, Margosono, Sidalang, Sumurbanger, Wanar, Banteng, Gondo, Sendang, dan Kebumen. 

Acara ini dihadiri oleh koramil, polsek, camat, dan perangkat kecamatan Tersono. Pelepasan mahasiswa KKN merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan akademik mahasiswa di Indonesia. Hal ini juga berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Pelapasan mahasiswa UIN Walisongo yang akan KKN di Tersono Batang. ( foto tim kkn)

Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk melahirkan mahasiswa yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga berdaya saing di masyarakat.

Acara pelepasan KKN kali ini dihadiri oleh Dekan FUHUM Dr. H. Moch. Sya’roni, M.Ag, 300 mahasiswa peserta KKN dan serta 10 DPL. 

Mereka berkumpul untuk merayakan kesuksesan para mahasiswa dalam menyelesaikan program KKN mereka dengan berbagai prestasi yang telah diraih selama menjalani masa pengabdian di masyarakat. 

Dalam sambutannya, Bapak Dr. H. Moch. Sya’roni, M.Ag selaku Dekan FUHUM UIN Walisongo Semarang menekankan pentingnya KKN sebagai salah satu bentuk implementasi dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Danramil 06/Tersono Kapten Inf Sugito menyampaikan bahwa kita selaku mahasiswa KKN harus menjaga tiga nama baik, yaitu diri sendiri, orang tua, dan Universitas “ucapnya”.

Melalui KKN ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman lapangan yang berharga, tetapi juga mengasah kemampuan dalam beradaptasi dan berkolaborasi dengan masyarakat. Selain itu, keberhasilan program KKN UIN Walisongo Semarang juga tercermin dari dampak positif yang diberikan kepada masyarakat penerima manfaat. 

Pelepasan dan penerimaan KKN UIN Walisongo Semarang tidak hanya sekadar seremoni formal, tetapi juga momentum untuk merayakan pencapaian dan kesuksesan mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat. Melalui pengalaman ini, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang berdaya saing tinggi serta mampu menjawab tantangan yang ada di masyarakat dengan solusi-solusi kreatif dan inovatif. 

Dengan demikian, UIN Walisongo Semarang terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bertanggung jawab sosial dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara. (Dita/ Posko 54)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini