DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang mengantisipasi laju inflasi di ibu kota Jawa Tengah agat tidak naik signifikan.

SEMARANG (sigijateng.id) – DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang mengantisipasi laju inflasi di ibu kota Jawa Tengah agat tidak naik signifikan.

Kenaikan inflasi yang terlalu tinggi bisa berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daya beli masyarakat menjadi lemah.

Hal itu dibahas dalam Rapat Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan LKPJ Wali Kota Semarang tahun anggaran 2023 di ruang sidang paripurna DPRD kota Semarang, Rabu (17/4/2034).

Anggota Pansus LKPJ 2023, Joko Santoso mengatakan, pemkot harus bisa mengantisipasi laju inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mendorong adanya penambahan anggaran untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan menekan laju inflasi.

“Kalau perlu, bisa menambah anggaran untuk bagaimana tingkat inflasi ini bisa ditekan dan tidak terlalu jauh dari angka laju pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah cukup baik,” jelasnya.

Ketua Pansus LKPJ, Rukiyanto menyampaikan, secara umum laporan LKPJ Wali akota Semarang 2023 terlihat cukup bagus. Pihaknya menerima LKPJ tersebut.

Dalam laporan LKPJ Wali Kota Semarang, ada tiga BAB dan baru dilakukan pembahasan sampai bab dua.

“Kami sudah bahas bagian mulai indeks IPM, dan laju pertumbuhan ekonomi, maupun penyampaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang untuk melihat capaian kinerja Pemkot Semarang serta memberikan rekomendasi dan masukan dari dewan,” paparnya.

Laporan LKPJ Wali Kota Semarang 2023 didahului dengan pemaparan dari Pemkot Semarang berupa terkait indeks laju pertumbuhan ekonomi (LPE), laju inflasi, dan indeks pembangunan manusia (IPM) kota Semarang tahun 2023. Dalam pemaparan itu, secara umum bahwa trend pertumbuhan ekonomi tumbuh positif, tingkat inflasi rata-rata masih cukup terjaga dan masih rendah dari provinsi dan nasional.

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin menyampaikan, laju inflasi masih bisa diintervensi dengan berbagai program yang bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Terutama, di sektor UMKM yang juga sempat terkena dampak dari pelambatan ekonomi karena pandemi Covid-19.

“Kami lihat masih belum seluruhnya usaha masyarakat ini menjadi pulih karena untuk menambah kapasitas produksi dan sisi pemasarannya masih perlu didorong lagi,” katanya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini