Mitigasi Susur Sungai Bodri, BPBD Kendal Temukan Di Beberapa Tanggul Kondisi Kritis

BPBD Kendal melakukan kegiatan susur sungai mitigasi tanggul disepanjang Sungai Bodri baru-baru ini. Foto : Istimewa

Kendal (sigijateng.id) – Sepanjang 10 kilo meter bantaran tanggul sungai Bodri di Kabupaten Kendal ditemukan beberapa diantaranya dalam kondisi kritis dan memprihatinkan, sehingga membutuhkan perhatian lebih untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Hal itu ditemukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal saat melakukan kegiatan mitigasi pemantauan susur sungai dengan menggunakan perahu karet dalam rangka memantau kondisi tanggul sepanjang Sungai Bodri baru-baru ini.

Setelah melakukan pendataan terhadap temuan kondisi tanggul yang kritis tersebut, pihak BPBD Kendal selanjutnya akan melaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Provinsi Jawa Tengah untuk ditindak lanjuti.

“Penyusuran sungai ini sekaligus memantau tanggul sungai Bodri yang kritis, sehingga jika terjadi banjir atau rob air tidak langsung masuk ke pemukiman maupun areal persawahan,” kata Ali Sutariyo, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kendal, Kamis (30/5).

Menurutnya, kegiatan susur sungai tersebut sebagai upaya untuk melakukan mitigasi atau pemantauan tanggul yang kondisinya kritis agar ada penanganan lebih lanjut dari pihak yang berwenang.

“Mitigasi ini penting, untuk mengantisipasi jika terjadi banjir, kami sudah tahu peta lokasi tanggul yang kritis. Dari hasil penyusuran ini, selanjutnya akan kita laporkan ke BBWS Pemali Juana provinsi Jawa Tengah biara da tindak lanjut,” tutur dia.

BPBD Kendal melakukan kegiatan susur sungai mitigasi tanggul disepanjang Sungai Bodri baru-baru ini.  Foto : Istimewa

Ali mengungkapkan dari kegiatan susur sungai sejauh 10 kilometer ini ditemukan beberapa tanggul yang kritis lalu didata dan dilaporkan ke propinsi. “Sebab untuk penanganan tanggul dan sungai ini adalah kewenangan BBWS Provinsi Jawa Tengah,” ungkapnya.

Pihaknya menyebut, jika BPBD Kendal tidak memiliki kewenangan untuk memperbaiki, maupun melakukan penanganan pekerjaan di wilayah tersebut.

“Selain itu, pemecah ombak yang ada di pelabuhan maupun di pantai juga menjadi perhatian BPBD Kendal namun pekerjaannya bukan wilayah kami,” imbuhnya.

Meski BPBD Kendal tidak memiliki kepentingan terkait dengan kondisi tanggul kritis, namun pihaknya berupaya mengamankan ketika terjadi bencana banjir yang melanda di pemukiman maupun di wilayah pertanian warga Kendal. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini