Kunjungi KIT Batang, BAKN DPR RI Beri Apresiasi Pengelolaan PMN yang Efektif dan Transparan

BAKN DPR RI Beri Apresiasi Pengelolaan PMN yang Efektif dan Transparan di KITB. Foto: Istimewa

Batang (sigijateng.id) – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI mengapresiasi Pemanfaatan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan melalui PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), sebagai pemegang saham terbesar PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke PT KITB, belum lama ini. Dalam kunjungan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Usai pemaparan tentang efektivitas penggunaan dana PMN, para tamu mengunjungi salah satu tenant di kawasan tersebut, yaitu PT Yih Quan Footwear Indonesia. Dan melihat proses produksi pabrik sepatu didampingi Joanna Tsai, Marketing/Ex-Im Manager.

Joanna mengatakan, perusahaan ini telah mempekerjakan 1.200 tenaga kerja, dengan 90 persen di antaranya adalah masyarakat lokal. Pada Juli nanti, Yih Quan akan melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat.

Wakil Ketua BAKN DPR RI, Hendrawan Supratikno, menyampaikan harapannya agar KITB bisa berdaya saing global dan mendukung percepatan pengembangan kawasan industri terpadu guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Menurutnya, kolaborasi antara PT KIW dan PT KITB sangat bagus. “PMN hampir Rp1 triliun telah digunakan dengan baik, dan negara harus mendorong akselerasi pembangunan agar layanan di kawasan industri ini bisa maksimal dalam 10 tahun ke depan,” ujarnya.

Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menyampaikan terima kasih atas kunjungan BAKN dan kepercayaan PMN yang diberikan melalui KIW serta apresiasi yang diberikan.

“Kami berharap bisa menyelesaikan pekerjaan kami tahun ini dan merealisasikan investasi yang penting untuk pembangunan Batang,” ujar Ngurah.

Wakil Ketua BAKN DPR RI, Anis Byarwati, juga mengapresiasi penyerapan tenaga kerja lokal dalam pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang.

Selain sektor industri, KITB juga mengembangkan wisata edukasi yang menarik bagi pengunjung. Anis menyatakan bahwa penggunaan dana PMN di KITB sangat efektif dan ada penghematan anggaran.

“Alhamdulillah, tidak ada temuan dari BPK untuk PMN ini. Ini adalah contoh bagaimana PMN digunakan sebaikbaiknya dan bisa menghemat anggaran,” tambahnya.

KITB juga telah menarik banyak investor asing, salah satunya akan mulai ekspor pada bulan Juli. Direktur KITB telah merencanakan pembangunan fasilitas pariwisata seperti hotel, rumah sakit, dan sekolah, yang akan meningkatkan daya tarik kawasan industri ini.

Sinergi apik antara industri dan pariwisata diharapkan dapat menarik wisatawan serta kunjungan edukasi, menjadikan kawasan industri ini sebagai contoh pembelajaran yang baik.

Penggunaan dana PMN yang efektif dan efisien serta tidak adanya temuan dari BPK menunjukkan bahwa proyek ini dikelola dengan baik dan amanah. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini