 - Persiapkan pembelajaran kuliah tatap muka. Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) sebarkan survei melalui quisioner secara daring kepada para mahasiswanya. Quisioner itu disebarkan untuk mengetahui minat mahasiswa atas kesediaannya apakah ingin mengikuti sistem perkuliahan daring atau luring.){kind=link}
SEMARANG (Sigi Jateng) – Persiapkan pembelajaran kuliah tatap muka. Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) sebarkan survei melalui quisioner secara daring kepada para mahasiswanya. Quisioner itu disebarkan untuk mengetahui minat mahasiswa atas kesediaannya apakah ingin mengikuti sistem perkuliahan daring atau luring.
Survey ini sendiri sudah dibuka sejak tanggal 6 Maret lalu dan akan ditutup pada 20 Maret 2021 mendatang sampai Pukul 23.55 WIB.
Humas Unwahas, M Fattan, mengatakan begitu melihat minat para mahasiswa usulannya beragam. Misal yang menghendaki luring merasa dilema karena ada keterbatasan ruang. Apabila diterapkan menggunakan penerapan protokol kesehatan ketat, ditambah jadwal perkuliahan luring tidak semua mata kuliah dilakukan. Ada juga yang menyebutkan, ada keterbatasan parkir.
“Makanya semua masih dilihat detailnya nanti, jadi belum fix model luring, toh semua masih tahapan survei kesiapan mahasiswa. Kan kalau luring meja kursi berjarak, yang masuk juga dibatasi dulu,”kata M. Fattan, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (9/3/2021).
Dari hasil quisioner yang sudah mengisi sebanyak 312, dipastikannya, akan terus bertambah. Karena kuisioner itu disebarkan ke 21 program studi dan pendidikan profesi, di semua fakultas, dari sarjana sampai program doktor.
“Usulannya juga hampir seimbang 150 menghendaki daring atau online. Sedangkan 162 menghendaki luring atau tatap muka, pasti sampai 20 Maret akan terus bertambah,” jelasnya.
Sekretaris DPD Keluarga Alumni Universitas Wahid Hasyim (KAWAH) Provinsi Jawa Tengah, Aenul Yaqin, mendukung adanya penyebaran quisioner itu. Menurutnya langkah baik agar pembelajaran tatap muka segera dilakukan. Ia berpesan agar penerapan kuliah tatap muka bisa dilakukan dengan cara pembatasan dan diawali dengan metode campuran daring dan luring.
“Tentu harapan kami antara daring dan luring bisa dipadukan dahulu, karena kasihan juga kalau langsung luring. Sebagai kampus yang memiliki 14.165 lulusan, kami tetap mendukung Unwahas untuk terus menjadi kampus terbaik dalam menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah,” ungkapnya. (Mushonifin)
Baca Berita Lainnya
- PON XXI 2024 Jateng Finish di Urutan Kelima dengan 71 Emas, Bona Ventura: Ini Fenomenal
- Yuli Fitria: Catcalling Termasuk Pelecehan Seksual
- Ngeri ! Ini Awal Mulanya Mahasiswa Udinus Semarang Tewas Dibacok Gangster hingga Tewas
- Seminar Nasional Cegah Kawin Anak, Upaya Wujudkan Generasi Emas
- PON XXI Aceh-Sumut 2024 Resmi Ditutup, Jateng Raih 71 Emas Peringkat Lima