Selasa, Oktober 1, 2024
No menu items!

Sejarah Jalur Rel Kereta Api di Pulau Jawa

SIGIJATENG.ID – Apakah kereta api menjadi alat transportasi umum kesukaan anda? Biasanya, orang-orang yang lebih menyukai naik kereta api memiliki alasan karena waktu tempuh yang digunakan lebih singkat dan harga yang masih terjangkau di kantong.

Kereta api yang melaju dari satu stasiun ke stasiun lain sudah memiliki rutenya masing-masing. Jalur rel kereta api dibuat agar setiap kereta yang datang dan pergi tidak berpapasan. Pernahkah terlintas bagaimana rute rel kereta api dibuat?

Salah satu jalur rel kereta api yang masif digunakan di Pulau Jawa adalah lintas Cikampek–Cirebon karena merupakan salah satu jalur penting dan tersibuk kedua di Jawa setelah lintas Jakarta–Cikampek. Di sepanjang jalur inilah sebagian besar rute kereta api melaju cepat dari Ibukota menuju Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Surabaya.

Dalam sejarahnya, jalur kereta api Cikampek–Cirebon baru dibuka sejak tahun 1912. Padahal lintas selatan di Bogor–Sukabumi–Bandung–Kroya yang lebih banyak melewati pegunungan, kontur berbukit dengan lembah-lembah cukup lebar dan dalam justru dibangun lebih dulu sejak 1883-1894. .

Pusat peradaban dan aktivitas ekonomi di Jawa Barat pada zaman kolonial Belanda justru lebih banyak terdapat di dataran tinggi Priangan seperti Sukabumi, Cianjur, Bandung dan Sumedang yang pada saat itu sudah dilintasi Jalan Raya Daendels sejak 1811.

Pada 1894, hubungan kereta api antara Batavia–Surabaya berhasil tersambung. Ketika itu rutenya masih melewati Depok–Bogor–Bandung–Tasikmalaya–Kroya–Yogyakarta–Solo–Kertosono–Sidoarjo. Dengan demikian perjalanan darat berbulan-bulan antar dua kota besar tersebut dapat disingkat hanya menjadi tiga hari.

Pertumbuhan penumpang yang pesat pada awal abad ke-20 menuntut peningkatan pelayanan kereta api. Sejumlah lokomotif uap generasi terbaru dengan kecepatan lebih tinggi (60 sampai 80 km per jam) diimpor untuk memangkas waktu tempuh.

Meski demikian hal itu dianggap belum cukup. Adanya kebutuhan memperpendek jarak antara Batavia-Surabaya membuat para direksi Staatsspoorwegen di Bandung harus berpikir keras.

Setelah mendahulukan pembangunan jalur kereta api Batavia-Bandung melalui Karawang–Cikampek–Purwakarta–Padalarang yang selesai pada 1906, Staatsspoorwegen akhirnya merealisasikan rencana hubungan jalan pintas Cikampek–Cirebon.

Pembangunannya dimulai dari Cikampek sejak 1909. Pada 1912 jalan rel yang didominasi jalur lurus itu selesai dan diresmikan. Setelah Cikampek–Cirebon tersambung, pembangunan terus dilanjutkan menuju Purwokerto dan Kroya yang selesai seluruhnya pada 1917.

Perkembangan teknologi lokomotif uap yang mampu meluncur hingga 100 kilometer per jam memungkinkan waktu tempuh Batavia-Surabaya semakin singkat. Pada 1 November 1929, Staatsspoor en Tramwegen (SS) meluncurkan rangkaian Kereta Api Cepat Sehari (Eendagsche Express).

Dengan KA cepat tersebut, Batavia–Cirebon–Kroya–Yogyakarta–Solo–Kertosono–Surabaya dapat ditempuh hanya dalam waktu 13 jam. Hal tersebut tentu dapat terselenggara dengan beroperasinya jalur Cikampek–Jatibarang–Cirebon. Di jalur sepanjang 137 kilometer inilah masinis dapat memacu lokomotif uap dengan kecepatan maksimum untuk menggantikan waktu yang terbuang pada saat kereta api melalui jalur menanjak Prupuk–Purwokerto

Pada masa Revolusi Kemerdekaan RI, jalur Cikampek–Jatibarang–Cirebon yang saat itu dikelola oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) menjadi jalan utama untuk perjalanan rahasia Kereta Api Luar Biasa (KLB) Presiden dan Wakil Presiden RI untuk hijrah menuju Yogyakarta pada 3-4 Januari 1946.

Sementara itu kereta api Batavia–Surabaya yang pernah berjaya pada era Hindia Belanda kini digantikan oleh kereta api ekspres seperti KA Bima (Gambir–Gubeng) menempuh waktu kira-kira 11 jam 33 menit dan KA Argo Bromo Anggrek (Gambir–Pasar Turi) menempuh waktu kira-kira 8 jam 10 menit.

Wah ternyata ada sejarah panjang sepanjang rel yang dilewati sebuah kereta api ya. Sekarang, setiap kali anda naik kereta api pengalaman seru akan terasa karena tahu sejarahnya! (akhida)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam