Jumat, Oktober 4, 2024
No menu items!

Dibiayai APBN Rp 2,7 Triliun, Konstruksi Pipa Gas Cisem Tahap II di Batang Diresmikan

Batang (sigijateng.id) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meresmikan konstruksi Jaringan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) tanda dimulainya Tahap II dengan prosesi Pengelasan Perdana (First Welding) pipa gas di KIT Batang, Senin (30/9/2024).

Bahlil mengungkapkan rencana konstruksi jaringan pipa gas Cisem Tahap II yang direncanakan akan membentang dari Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur memiliki panjang hingga lebih dari 200 kilo meter (km) atau lebih tepatnya sepanjang 245 km.

Ia membeberkan bahwa pipa yang digunakan untuk proyek yang tergolong dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut sepenuhnya diproduksi dalam negeri dengan nilai investasi mencapai Rp 2,7 triliun.

“(Pipa Cisem) fase kedua sebesar 200 km lebih. Alhamdulillah, saya tanya perusahaan yang mengerjakan semua pipanya dalam negeri ya. Jangan pakai luar negeri. Kita berikan applause ke perusahaan sekarang pipanya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 100%,” ujar Bahlil.

Bahlil menegaskan proyek konstruksi Pipa Cisem Tahap II ini sepenuhnya dilakukan oleh pihak swasta yakni yang sebelumnya telah dilakukan lelang dan dimenangkan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Timas Suplindo dan PT Pratiwi Putri Sulung.

Dirinya menilai hal itu bisa menumbuhkan sisi kompetitif antara pihak swasta dan Badan Usaha Dalam Negeri (BUMN).

“Sekarang saya menganut mazhab kompetisi. BUMN penting diberikan proteksi tapi kita perlu akselerasi percepatan. Jangan karena kita berpihak ke BUMN terus, lambat, itu susah untuk membuat akselerasi sesuai tujuan negara,” bebernya.

“Jadi kita bikin aja fair. Siapa yang lebih murah, siapa lebih cepat, kualitas sama. Supaya ada kolaborasi pemerintah, BUMN, swasta. Inilah esensi gimana kita jadi negara yang siap untuk berkompetisi,” sambung Bahlil.

Bahlil juga menyebut, bila konstruksi proyek Pipa Cisem Tahap II ini tuntas, maka proyek pipa gas transmisi Cisem II ini nantinya bisa dikelola oleh PT PGN Tbk (PGAS). Namun hal tersebut dengan catatan PGN bisa memberikan toll fee yang murah.

“Pak Dirut kalau boleh jangan mahal-mahal harganya ya. Karena ini sudah investasi dari negara. Jadi Pak Dirjen ga ada alasan lagi tol fee mahal-mahal. Bila perlu penyusunan toll fee saya ikut membahas,” terangnya.

Ia berharap proyek Pipa Gas Cisem Tahap II tersebut bisa mendorong pertumbuhan industri dengan ketersediaan gas. “Agar semua tumbuh, industri tumbuh, PGN tumbuh, yang punya gas tumbuh, negara juga bisa terwujud apa yg direncanakan,” tandasnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan manfaat utama dari proyek yang baru saja dilakukan pengelasan pertamanya itu bisa mendukung penguatan infrastruktur energi nasional berkelanjutan dan menciptakan efisiensi dalam distribusi gas bumi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Salah satu manfaat utama dari proyek ini adalah menyediakan harga gas bumi yang semakin terjangkau, secara berkelanjutan baik itu untuk sektor komersial dan industri, dan kita akan perlukan nanti juga untuk rumah tangga,” ujar Dadan dalam kesempatan yang sama, Senin (30/9/2024).

Dia juga menekankan proyek tersebut bisa membantu Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) hingga menyediakan kebutuhan gas untuk Kilang Cilacap dan Balongan.

“Ini terutama penting bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, serta yang lebih besar di sepanjang jalur pipa, juga untuk kilang BBM pertamina, baik itu yang di Cilacap maupun di Balongan. Kami juga memikirkan secara jangka panjang, tentunya ini juga akan membantu kepada penyediaan pupuk, misalkan pabrik pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat,” tambahnya.

Dadan juga membeberkan bahwa proses konstruksi Pipa Gas Cisem Tahap II tersebut akan dilakukan secara multi years hingga tahun 2026 mendatang atau selama 18 bulan.

“Pekerjaannya sudah dimulai di beberapa tempat, ada 24 tempat yang dibagi, terdiri dari 3 kelompok utama, 3 segmen utama, ini dalam rangka untuk memastikan bahwa proyek ini bisa selesai selama 18 bulan,” bebernya.

Sebagai informasi, Sumber gas proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Long Term Plan (LTP) yang berasal dari potensi seluruh WK yang ada di wilayah Jawa Timur (WK Agung dan WK Bulu).

Sedangkan, penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam