Kamis, September 19, 2024
No menu items!

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Mengembangkan Kreativitas Ramah Melalui Ecoprint di Pekuncen

SIGIJATENG.ID – Mahasiswa UIN Walisongo Divisi Kewirausahaan KKN MIT 18 UIN Walisongo mengadakan sosialisasi pelatihan ecoprint kepada murid kelas 6 SD Pekuncen Kecamatan Pegandon.

Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 36 UIN Walisongo Semarang mengadakan sosialisasi pelatihan ecoprint di SD Pekuncen Kecamatan, Pegandon, Jawa tengah, Kamis (1/07/2024).

Kahfianur Fahluvy selaku koordinator desa KKN UIN Walisongo mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran kreativitas siswa dan mengajarkan mencintai lingkungan sekitar. Pelatihan ini berlangsung selama satu hari di SD Pekuncen Kecamatan Pegandon diikuti oleh seluruh kelas 6 dan Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Divisi Kewirausahaan.

Ecoprint merupakan teknik mencetak dengan bahan alami (daun atau bunga) dan pewarna pada media kain sehingga membentuk pola yang abstrak. Ecoprint memiliki beberapa keunggulan serta manfaat bagi keberlangsungan hidup. Menggunakan bahan-bahan alami dapat mengurangi dampak negatif dibandingkan dengan proses cetak tradisional yang sering menggunakan bahan kimia berbahaya.

Penggunaan material alami dapat membantu mengurangi limbah, pencemaran lingkungan, dan kesehatan. Mendorong penggunaan bahan yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan serta mendukung praktik produksi ramah lingkungan dan lebih bertanggung jawab.

“India Flint sebagai seniman sekaligus peneliti asal Australia telah membawa pengaruh yang cukup pesat terhadap inovasi ecoprint untuk sampai ke Indonesia. Inovasinya dikenal karena menggabungkan teknik ini dengan pola yang unik pada kain dan berpola abstrak serta tidak dapat diprediksi,” kata dia.

Alat dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapat di lingkungan sekitar seperti daun-daunan, bunga, tawas, tote bag, kain polos putih, dan air. Ada banyak teknik yang digunakan dalam pembuatan ecoprint. Namun, mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo memilih alat dan bahan yang sangat sederhana sehingga siswa juga lebih mudah dalam menemukan dan melakukan praktik.

Kahfianur Fahluvy menyampaikan pentingnya dan manfaat dari pelatihan ecoprint sebagai bentuk upaya mencintai bumi. “Kalian harus benar-benar memperhatikan pelatihan ini karena ecoprint ini sangat penting nantinya di kemudian hari dan bisa jadi nilai jual dan mencintai alam,” ucap dia.

Pelatihan ecoprint ini bagian dari program kerja divisi Kewirausahaan (KWU) yang berfokus pada kreativitas, inovasi, keterampilan, dan wirausaha. Materi yang disampaikan berupa sejarah, definisi, manfaat, teknik, dan cara pembuatan ecoprint yang nantinya dapat dipraktekkan langsung oleh siswa kelas 6.

“Sebagai generasi Z atau Gen Z, kita semua harus berinovasi dan berupaya memanfaatkan produk dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita agar nantinya bisa punya nilai jual. Seni dan kreativitas bisa datang dari mana saja asal kita mau berinovasi,” kata Vika ‘Aunur sebagai pemateri sekaligus Koordinator Divisi Kewirausahaan.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini anak dapat memiliki pengalaman menarik dan belajar berinovasi dari bahan alam menjadi sebuah benda yang mempunyai nilai jual. (anas/KKN MITPosko 36/*)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam