Kamis, September 19, 2024
No menu items!

3 Tahun Terakhir Alami Penurunan , Angka HIV AIDS di Kendal Capai 1.229 Kasus

Kendal (Sigi Jateng) – Dalam kurun waktu 21 tahun terakhir sejak tahun 2000 silam, temuan kasus HIV AIDS di Kabupaten Kendal cukup tinggi. Meski demikian, dalam tiga tahun terakhir ini kasus HID AIDS mengalami penurunan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Muntoha mengatakan secara komulatif ada 1.229 kasus HIV AIDS di Kabupaten Kendal dan tersebar di sejumlah tempat.

“Kalau temuan komulatif HIV AIDS itu ada 1.229 orang, dari tahun 2.000 sampai dengan tahun 2021,” kata dia, Senin (20/12/2021).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, pada tahun 2019 terdapat kasus HIV sebanyak 80 orang, tahun 2020 sebanyak 57 orang dan tahun 2021 sebanyak 50 orang. Sementara untuk kasus AIDS tahun 2019 sebanyak 57 orang, tahun 2020 ada 50 orang dan tahun 2021 sebanyak 46 orang.

“Untuk kasus kematian akibat HIV AIDS di Kabupaten Kendal pada tahun 2019 sebanyak 54 orang, tahun 2020 sebanyak 53 orang, dan tahun 2021 sebanyak 28 orang,” terang Muntoha.

Menurutnya, beberapa kegiatan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2021 pada bulan Desember ini di antaranya melakukan tes VCT di eks lokalisasi Gambilangu dan tempat hiburan, sosialisasi pencegahan HIV AIDS di kalangan usia produktif dan pembentukan Desa Peduli AIDS.

“Hari AIDS Sedunia di tahun 2021 ini rangkaian kegiatan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kendal. Di antaranya melakukan pemeriksaan VCT mobile di Resos Mlaten Gambilangu dan tempat hiburan karaoke di Boja, dan lainnya,” katanya.

Terpisah, Pendamping Pekerja Seks Perempuan Kabupaten Kendal, Sunarti mengatakan, tugas pendamping rutin tiap bulan menggelar Sekolah Perempuan untuk pekerja di eks lokalisasi yang materinya tidak hanya tentang HIV AIDS, tetapi juga materi lainnya tentang perempuan dan pelatihan keterampilan.

“Untuk Sekolah Perempuan kadang bekerja sama dengan Dinas Sosial atau mengadakan secara mandiri, materinya ada pelatihan, seperti membuat baki lamaran, yang dari bekal keterampilan ini bisa untuk membuka usaha,” jelasnya.

Selain itu, tiap tiga bulan sekali juga rutin menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan atau tes VCT. “Tujuannya, jika ada yang positif HIV AIDS, maka dilakukan pendampingan pengobatan rutin dan pengawasan untuk mencegah penularan terhadap orang lain,” tandasnya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam