Sabtu, September 21, 2024
No menu items!

Seminar Nasional FISIP Unwahas; Karakter Generasi Muda dan Nasionalisme

SIGIJATENG.ID, Semarang – Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim  (UNWAHAS) Semarang mengadakan seminar nasional bertajuk “Penguatan Karakter Bangsa dan Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda” di Aula Fakultas Kedokteran Jl. Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Semarang pada Minggu (24/11/2019).

Narasumber yang hadir pada acara kali ini adalah Muh. Zen dari Komisi E DPRD Jawa Tengah, Budi Oetomo KaBag Dinsos Humas Polda Jateng, dan Setyawan Budi Koordinator PELITA. 

Muh. Zen mengatakan dalam materinya bahwa pembentukan karakter ada porsinya masing-masing dalam pendidikan. Namun yang paling mendasari pembentukan karakter adalah lingkungan terdekat dan keluarga.

“Ada kearifan lokal di Jawa Tengah yang bisa kita gali untuk pembentukan karakter pemuda, mahasiswa, atau siswa di Jawa Tengah,” ujar politisi PKB ini. 
Masalah generasi muda kita kebanyakan berkaitan dengan narkoba, terorisme dan kenakalan remaja.

“Akan ada pengembangan kurikulum yang akan diterapkan khusus di Jawa Tengah, kita sudah bertemu dengan Mendikbud Nadiem Makarim yang mengatakan sistem administrasi pengajaran kita memusingkan para guru dan harus kita ringkas. Nah di sini kita akan melakukan terobosan-terobosan baru,” jelasnya.

Yang jadi problem, menurut Muh Zen, pendidikan kita terlalu menekan aspek kognitif dalam menilai raihan prestasi pendidikan. 

“Perlu ada kajian lagi mengenai orientasi pendidikan kita agar jelas apa yang akan kita raih,” tegasnya. 
Sementara Budi Oetomo menjelaskan perlunya peningkatan kualitas pelajaran sejarah agar generasi muda kita bisa mempelajari semangat leluhur kita dalam memerdekakan bangsa.

“Mbah-mbah kita harus selalu kita ingat perjuangan mereka agar generasi muda kita selalu memiliki motivasi membangun bangsa,” jelasnya.

Budi Oetomo menjelaskan pihak Polda Jateng selalu menggalakkan sosialisasi, penyuluhan, dan pendampingan kepada generasi muda, terutama mahasiswa dan pelajar.

“Kami terus melakukan program pendampingan kepada mahasiswa dan pelajar untuk menghindarkan mereka dari hal-hal negatif,” ujarnya. 

Koordinator PELITA, Setyawan Budi menjelaskan bahwa pihaknya memang memaksimalkan komunitas generasi muda untuk melakukan kegiatan-kegiatan lintas agama.

“Prinsipnya kami tidak memaksa siapapun untuk ikut dengan kegiatan kami, tapi kami sangat apresiasi untuk pemuda-pemuda di Kota Semarang yang bersemangat untuk terus membangun toleransi,” jelasnya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam