Minggu, September 29, 2024
No menu items!

Soal Naiknya Harga Beras, Mendag Zulhas Akui Stok Beras Menipis Jadi Pemicu

Semarang (sigijateng.id) – Pasca pesta demokrasi Pemilu 2024, harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik salah satunya komoditas beras yang terjadi di sejumlah wilayah. Hal tersebut sangat dirasakan para pedagang.

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) pun melakukan sidak ke sejumlah pasar. Seperti yang dilakukan saat inspeksi mendadak (sidak) di pasar Bulu Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kota Semarang mengecek stok dan harga beras pada, Selasa (20/2).

Zulhas mengakui saat ini kondisi stok beras memang menipis. Pemicu kenaikan harga ini dikarenakan masih dalam awal musim tanam. Saat ini, beras premium dijual seharga Rp85.000/ 5 kilogram.

“Jadi memang ya saya keliling ke mana-mana di Jateng dan kemarin di Jatim, Bekasi sama Pak Presiden waktu itu, memang beras premium, beras lokal, harganya naik. Sampai hari ini masih bergerak naik,” kata Zulhas.

Zulhas mendengarkan keluh kesah para pedagang soal kelangkaan beras. “Ya karena beras lokal yang diminta itu produksinya turun, diperkirakan Januari sampai Maret. Dibanding tahun lalu, itu 2 juta (ton) lebih bedanya, artinya turun karena pindah musim,” ucap dia.

“Yang harusnya (masa tanam sampai panen) Januari-Maret ini, tapi jadi Maret-Mei. Sehingga barangnya langka, barangnya sedikit, jadi harganya naik,” sambung Zulhas.

Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bulog untuk segera menyediakan beras berlabel SPHP atau beras subsidi dijual berkisar Rp11.000/ kilogram. Dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena pemerintah akan menggelontorkan beras sebanyak 250 ton.

“Pemerintah membanjiri pasar dengan SPHP atau beras bulog yang bersubsidi. Dijual berkisar Rp 10.900 per kilo. Jadi konsumen masyarakat bisa alternatif. Kalau mahal sekali dia bisa beli beras subsidi yang kualitasnya tidak kalah,” paparnya.

Dia mengatakan, untuk stok beras di bulan Ramadhan, Bulog juga telah melaporkan mempunyai stok sebanyak 2 juta ton. Ia memastikan kualitas beras tersedia ini juga tidak kalah dengan beras premium.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, beras saat ini masih menjadi salah satu komoditi yang harganya tinggi. Untuk di Kota Semarang, ketersediaan beras saat ini juga masih dalam menunggu masa panen.

“Karena memang masa tanam dan panen mundur, diperkirakan bulan Maret. Kemudian kalau Bulog Insya-Allah harganya, karena ini kan disubsidi oleh pemerintah, sehingga tetap di bawah HET,” jelas Mbak Ita sapaan akrabnya. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam