Minggu, Oktober 6, 2024
No menu items!

Pedagang Sayur dan Buah eks- Pasar Weleri Terbakar Pilih Buka Lapak di Depan Lapangan Gelora Weleri, Ini Alasannya

Kendal (Sigi Jateng) – Puluhan pedagang grosir sayur dan buah yang biasa berjualan di eks-Pasar Weleri pada siang hari, menggelar dagangannya dengan menempati sebuah bidang lahan tepatnya di depan lapangan sepak bola Gelora, Desa Weleri, Kecamatan Weleri.

Mereka (pedagang-Red) yang datang dari berbagai daerah itu mencoba mengadu nasib dengan berjualan di area tersebut. Kegiatan berdagang itu, diketahui sudah berjalan tiga hari ini sejak Senin (31/1/2022) kemarin.

Dengan alasan selama ini karena memang tidak memiliki tempat resmi untuk berjualan. Selain itu, mereka juga mengaku tidak memiliki kartu kuning, atau kartu tanda pedagang di pasar relokasi Weleri yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal.

Salah seorang pedagang sayur asal Wonosobo, Irwan mengungkapkan dirinya bersama dengan teman-temannya tidak bisa jualan di pasar relokasi, karena diberi waktu diatas jam 16.00 WIB.

“Dulu sebelum pasar Weleri terbakar, kami biasa mulai buka jam satu siang di sekitar stasiun Weleri. Tapi sekarang saat sudah pindah di relokasi, kami tidak diperbolehkan berjualan sebelum di atas jam empat sore. Ya jelas pelanggan kita hilang,” bebernya, Rabu (2/2/2022).

Senada dikatakan pedagang lain, Komarudin asal Patebon Kendal. Dia mengaku bersama 60 pedagang lainnya ingin keberadaannya dilegalkan oleh pihak pemerintah. “Kami juga ingin memiliki kartu kuning seperti pedagang lainnya. Sehinggga keberadaan kami legal/resmi sebagai pedagang di Pasar relokasi Bahurekso,” ujarnya.

Selama ini, lanjut Komarudin, semua kewajiban sudah dipenuhi sesuai yang ditetapkan oleh dinas terkait. Tetapi untuk hak-hak pedagang selama ini, pihak dinas terkait kurang memperhatikan. “Saat kami jualan di pasar relokasi, pedagang yang memiliki kartu kuning sering mencemooh posisi dan legalitas kami berjualan di pasar relokasi itu apa. Rasanya kami seperti diusir,” ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris Pengelola Pasar Gelora Weleri, Arif Setiawan mengatakan, pasar ini untuk menampung para pedagang siang yang tidak diperbolehkan berjualan di relokasi pasar di Terminal Bahurekso.

Jauh sebelum rencana penampungan, Arif mengaku hal itu sudah disampaikan saat audiensi dengan Sekda Kendal, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal, juga ada Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal.

“Posisi kita hanya memfasilitasi para pedagang jualan sayur dan buah yang biasa berjualan siang tapi tidak boleh berjualan mulai jam dua siang. Karena para pedagang pagi masih berjualan di sana,” jelasnya.

Seperti diketahui, para pedagang yang ditampung dan berjualan di Pasar Gelora tersebut diantaranya berasal dari Kendal, Gemuh, Pegandon, Gringsing, Sukorejo dan Wonosobo, juga dari daerah lain, tercatat sudah ada 23 pedagang.

“Kami dan para pedagang siap kalau pemerintah mengenakan tarif retribusi. Namun untuk sementara para pedagang belum kami kenakan biaya sepeser pun,” pungkasnya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Popular 24 Jam