Semarang (sigijateng.id) – Mobil Fortuner Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga mengalami kecelakaan di Tol Kandeman, Batang-Pemalang hingga menewaskan sopir dan ajudan.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto saat dimintai konfirmasi sejumlah awak media mengatakan kecelakaan berawal saat mobil Toyota Fortuner tersebut menabrak truk pengangkut tiang listrik.
“Kendaraan beliau menabrak bagian belakang truk tronton membawa tiang listrik. Mengakibatkan meninggal dunia di tempat. Dugaan penyebab kejadian masih penyelidikan. Masih proses penyelidikan Ditlantas,” kata, Artanto di Mapolrestabes Semarang, Selasa (1/10/2024).
Kapolres saat itu duduk di barisan kursi tengah. Sedangkan di bagian depan ada sopir dan ajudan. Keduanya meninggal dunia di lokasi karena tiang listrik yang diangkut menusuk mobil korban.
Lebih lanjut dikatakan Artanto, bahwa kondisi Kapolres Boyolali saat ini dalam kondisi sehat. Namun, Kapolres Boyolali disebut masih syok dengan kejadian tersebut
“Dua meninggal, driver dan pendamping (ajudan). Pak Kapolres Boyolali kondisi sehat, pemeriksaan rumah sakit. Beliau luka dan syok atas kejadian itu,” terangnya.
Kombes Artanto, mengatakan beliau (Yoga) sudah mengajukan izin untuk ke Jakarta menengok saudaranya yang sakit. Dia berangkat dengan mobil Toyota Fortuner bernopol H-1981-MY bersama sopir dan ajudan.
“Beliau mau ke Jakarta akan menengok keluarga yang sakit dan sudah izin. Saat kejadian posisi beliau di kursi belakang,” kata Artanto.
Sementara itu, dari pengakuan kernet truk bernama Purwanto (26) asal Ambarawa Semarang, menceritakan detik-detik kecelakaan itu terjadi. Awalnya, truk yang ditumpanginya mendahului truk lainnya sekitar 200 meter.
Tak lama, saat truk ingin masuk ke jalur lambat, laju truk terasa berat tertahan sesuatu. Ia pun sempat mengira bahwa beban yang dirasakan merupakan ban truk yang meletus.
“Awalnya ya, saya kira kebanan (ban meletus), terus truknya minggir, minggir sedikit-sedikit, minggir berhenti saya turun,” kata Purwanto di GT Kandeman, Batang.
Saat turun, ia langsung mengecek ban sebelah kiri, namun tidak ada yang pecah. Kemudian dia berputar untuk mengecek ban sebelah kanan. Saat itu baru diketahui bahwa ada mobil nyangkut di belakang truknya.
“Saya cek ban sebelah kiri nggak pecah. Terus saya muter sebelah kanan, saya melihat ada mobil di belakang,” jelasnya.
Purwanto awalnya sempat mengira ban meletus karena sebelumnya ban juga sempat meletus di Semarang. Selain itu, ia mengatakan tidak terasa ada sebuah dorongan keras saat terjadi benturan dengan mobil.
“Nggak kerasa benturan (saat kecelakaan). Melihat ada mobil belakang seperti itu, ya lemas. Ini baru terjadi, saya alami,” katanya.
Diketahui, truk tersebut melakukan perjalanan dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menuju Tegal. (Red)