SEMARANG (sigijateng.id) – Beton serat steel fiber mampu meningkatkan nilai lentur yang cukup signifikan dibandingkan dengan beton konvensional, kenaikan uji tekan lentur rata-rata mencapai 4,59 % – 30 %.
Material steel fiber tersebut telah diterapkan pada pekerjaan DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah pada ruas jalan provinsi Demak – Godong yang terkenal dengan kondisi tanah yang cukup labil.
Hal itu diungkapkan Ketua Pusat Riset Infrastruktur dan Kebencanaan LPPM USM, Dr. Dhamang Budi Cahyono. ST. MT.,IPM.,ACPE dalam Bintek Teknologi Infrastruktur 2024 Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang pada 20-21 September 2024 di Hotel Atria Magelang.
Pada kesempatan itu, Dhamang membahas salah satunya tentang beton serat dengan campuran serat baja dari produk PT. Karisma Mitra Sentosa Utama (KMSU) yang berupa Dramix Steel Fiber.
Menurutnya, kekuatan lentur yang baik dengan peningkatan rata-rata 6,47 % dengan menggunakan beton serat cukup membantu menangani masalah di ruas tersebut. Namun harus tetap terus dikaji sampai sejauh mana efektivitasnya terutama terkait juga dengan nilai kuat tekannya.
”Dalam hal ini Pusat Riset Infrastruktur dan Kebencanaan LPPM USM dalam kajiannya memberikan rekomendasi terkait desain baru dari ketebalan beton dan besi tulangan yg digunakan untuk memberikan hasil yang akan lebih baik dalam perencanaan ke depan,” katanya.
Dia menambahkan, kajian lain yang disampaikan dari pusat riset infrastruktur dan kebencanaan LPPM-USM adalah inovasi beton serat dari ijuk kelapa, beton polymer dan beton ringan sebagai cover platfrom rumah apung.
Dia berharap, ke depan Pusat Riset akan selalu memberikan inovasi yang terbarukan di bidang Insfrastruktur dan mitigasi kebencanaan sehingga akan mampu berdampingan dengan para pihak yang lain untuk bersama-sama mewujudkan infrastuktur yang lebih baik.
Kegaiatan Bimtek tersebut juga menghadirkan narasumber dari Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dr. Tommy Kurniawan.,ST.,MT.
Tommy menyampaikan makalah Design Concept And Architecture Of Flood Forecasting Early Warning System (FFEWS) In Central Level.
”Semoga kegiatan-kegiatan sosialisasi dan bimtek mengenai teknologi Infrastruktur terus mampu memberikan hasil yang terbaik untuk kemajuan bersama,” ungkapnya. (rizal)
Baca Berita Lainnya
- Tim SAR Temukan 2 dari Tiga Remaja Terseret Arus di Pantai Wagir Indah Cilacap Dalam Kondisi Tewas
- Lewat Inovasi Sinema Om, Pemkab Kendal Berhasil Tingkatkan PAD
- KPU Kota Semarang Mulai Terima Logistik untuk Pilkada 2024
- Inilah 5 Keutamaan Sholat Jumat, Istimewanya Berlipat-lipat Pahala-Diampuni Dosanya
- Miris, Perempuan 14 Tahun di Ditembak Airsoft Gun Saat di Kamar Kos Semarang, Polisi Turun Tangan