Viral Ngemis Online di TikTok, Begini Nasehat Buya Yahya!

Viral Ngemis Online di TikTok, Begini Nasehat Buya Yahya! (foto: Al-Bahjah TV)

SIGIJATENG.ID – Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan sebuah tren ngemis online seperti mandi lumpur yang ramai dilakukan pada live streaming TikTok.

Di mana pelaku aksi ngemis online ini dilakukan oleh orangtua yang sudah masuk usia lansia.

Ngemis online dengan cara melakukan siaran langsung sambil berdiam diri di tengah-tengah kolam kecil ini berujung pro kontra. Pasalnya, banyak yang menduga jika aksi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan ataupun mengeksploitasi orangtua hingga berjam-jam lamanya.

Maraknya tren ngemis online ini pun lantas berhasil menyedot perhatian banyak publik.

Melalui salah satu kajian yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya perihal ngemis online itu.

“Sekarang sedang viral fenomena ngemis online di TikTok dengan cara menyiksa diri agar ada yang kasihan dan memberinya hadiah uang dengan gift tiktok. Bahkan ada seorang anak yang menyuruh orang tuanya untuk berendam sampai kedinginan. Bagaimana pendapat Buya dan mohon nasehatnya.” tanya jamaah tersebut, dikutip SIGI JATENG, Rabu (25/1/23).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan, manusia tidak boleh mempunyai mental seorang pengemis, melainkan harus punya mental pemberi.

“Jangan anda punya mental-mental pengemis. Akan tapi jadilah mental orang-orang yang bisa memberi,” jelasnya.

Buya Yahya menambahkan, ketika seseorang mempunyai mental pengemis, maka profesi apapun yang dimilikinya akan tetap mengemis. Buya mengungkapkan Nabi Muhammad SAW tidak senang dengan orang-orang yang memiliki mental pengemis.

“Kalau mental ngemis, jadi ustaz pun ngemis dia. Nabi tidak senang,” ungkapnya.

Kemudian Buya mengatakan, meminta pada dasarnya diperbolehkan dan halal selama memang memiliki hajat atau kebutuhan akan suatu hal tertentu, serta meminta dalam kontes hanya secukupnya saja tidak berlebihan maupun ngelunjak.

Buya Yahya menegaskan, bahwasannya memang ada banyak cara maupun hal-hal yang bisa dilakukan oleh pengemis untuk melancarkan misinya. Mulai dari yang sopan hingga menjengkelkan sekalipun, maupun paksaan dengan menggunakan senjata.

Terkait hal ini, Buya Yahya mengingatkan kepada para umat Muslim untuk memiliki mental memberi bukan pengemis.

Jangan sampai konteks meminta-minta tersebut justru dijadikan alasan untuk meraup keuntungan sendiri, seperti yang tengah viral belakangan ini di media sosial. Menurutnya, jika konteksnya tersebut itu hukumnya haram.

Selain itu, Buya juga menambahkan, orang yang meminta-minta kepada orang lain secara terus menerus, pada hari kiamat saat manusia dibangkitkan nanti wajahnya tidak akan ada dagingnya.

“Nanti hari kiamat dibangkitkan dibangkitkan mukanya nggak ada dagingnya ketahuan dia pengemis. Artinya dia sudah dosa,” ujarnya.

Jadi, bisa dipastikan meminta-minta ini bukanlah hal yang baik alias bukan tindakan yang terpuji. Ini tentu menjadi tindakan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, Buya mengajak kepada semua Muslim agar bisa bekerja keras dengan baik, wajar, normal, dan halal. Jika bekerja dengan cara yang baik maka hasilnya pun akan memberikan kebaikan dan rezeki yang berlimpah.

Jika dikaitkan dengan tren ngemis online di TikTok yang memanfaatkan orangtua untuk melakukan aksinya tersebut selama berjam-jam hingga membuat tubuhnya kedinginan dan keriput.

Buya Yahya mengungkapkan, jika seorang anak dengan teganya memperlakukan orangtua seperti itu maka hidupnya dijamin tidak akan berkah.

Sewajarnya sebagai seorang anak, mereka harus memuliakan orang tua dan berbakti kepadanya.

Dirinya juga mengingatkan agar kita bisa meneladani kisah dari Uwais al Qarni. Sebagai informasi, Uwais al Qarni merupakan seorang pemuda asal Yaman yang sangat mencintai dan taat kepada ibunya.

“Biarpun fakir, dia tetap memberi,” ucapnya.

Di akhir, Buya Yahya hanya mengingatkan dan berpesan bahwa, sebenarnya tidak ada masalah jika memanfaatkan TikTok. Asalkan tujuannya benar dan baik yaitu untuk menghasilkan uang dengan ide-ide yang cemerlang dan mengedukasi.

(dimas)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini