Video Viral Qoriah Disawer Saat Melantunkan Ayat Suci Al-Qur’an, Begini Nasehat dari Buya Yahya

Beredar Video Viral Qoriah Disawer Saat Melantunkan Ayat Suci Al-Qur’an, Begini Nasehat dari Buya Yahya (Foto : Thumbnail YouTube Al-Bahjah TV)

SIGIJATENG.ID – Baru baru ini beredar video viral seorang qoriah yang mendapatkan saweran oleh pria tak dikenal ketika dirinya sedang membaca atau tilawah ayat suci Al-Qur’an.

Diketahui, Qoriah tersebut bernama Nadia Hawasyi. Usai kejadian itu, dirinya mengklarifikasi bahwa sebenarnya ia marah dan merasa tidak dihargai.

Oleh karena itu, banyak yang mempertanyakan pendapat dari para pemuka agama atau ustadz, salah satu nya Buya Yahya.

Melalui salah satu kajian yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, seorang jamaah bertanya tentang pendapat Buya Yahya atas kejadian seorang Qoriah yang viral itu.

“Belakangan ini saya melihat video tilawah Qur’an, namun rasanya sangat jauh dengan akhlak yang patut dicontoh dalam membaca Al-Qur’an. Sampai akhirnya saya mendapat video seorang ustadzah yang disawer ketika ketika membaca tilawah Qur’an dihadapan laki-laki dan perempuan. Mohon bimbingannya Buya dan arahannya,” tanya jamaah tersebut, dikutip SIGI JATENG, Senin (9/1/23).

Menanggapi pertanyaan tersebut, rupanya dibalik tindakan tak etis yang dikecam banyak pihak itu, Buya Yahya justru memberikan pandangan sisi positif dari orang-orang yang menyawer tersebut.

Buya Yahya menjelaskan, dalam segala hal hendaknya tidak menutup mata adanya hal positif, jika ada sisi negatif maka negatifnya saja yang dibuang, sisi positifnya tetap dipertahankan.

“Kalau dipangkas semuanya sisi negatif beserta positifnya adalah tidak bijak, yang kami pahami adalah budaya sawer, ada suatu tempat yang menjadikan sawer menjadi suatu kebiasaan,” jelas Buya.

Tanggapan Buya Yahya dari tradisi sawer tersebut yakni orang bersedekah membagi-bagikan kebaikan kepada orang lain, hal ini bernilai kebaikan.

Lebih lanjut, Buya Yahya justru mengimbau bagi orang yang hobi sawer agar tidak menghentikan perilaku yang bernilai sedekah itu, namun cara yang dilakukan harus diubah.

Orang yang menyawer sama dengan bersedekah, ini berarti sudah memiliki uang yang banyak.

Kendati demikian, Buya Yahya menyerukan agar bersedekah dengan cara yang lebih hebat lagi, caranya adalah menghormati orang yang diberi.

“Ketika kita bersedekah kepada seseorang, seolah-olah tangan kita di atas, sebetulnya tangan orang itu yang di atas pada akhirnya, karena kita hanya memberi rupiah, namun karena itu kita mendapat pahala yang tinggi dari Allah,” ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan untuk menghormati orang yang kita beri sedekah dan tidak sepatutnya menghina atau merendahkan orang tersebut.

Termasuk dalam memberi sedekah itu, maka menggunakan cara yang santun dan terhormat.

“Kadang ada orang yang memiliki jiwa mulia, terdidik untuk tidak meminta-minta sehingga jika diberi maka merasa tidak enak, jika dikasih duit di hadapan orang seperti direndahkan, ada orang yang semacam itu, terlebih ustadzah atau qoriah,” jelas Buya Yahya.

Adapun terkait video yang beredar, Buya Yahya mengatakan, ada kemungkinan sawer telah menjadi tradisi di tempat tersebut.

Ketika Ustadzah tersebut ditanya lebih senang mana disawer atau diberi hadiah secara diam-diam, tentu ia akan menjawab diberi hadiah secara diam-diam atau dengan cara tidak disawer.

“Jika ingin menghormati seorang ustadzah, maka berikan dengan cara yang baik bukan dengan cara disawer, belum lagi bertentangan dengan hal-hal yang kurang sopan,” kata Buya Yahya.

Atas kejadian itu, Buya Yahya menyarankan apabila ingin memberikan kebaikan kepada orang yang diduga baik, misalnya qoriah, maka berikan kebaikan tersebut dengan cara yang lebih baik lagi.

Memang budaya sawer yang demikian hendaknya tidak dihentikan, namun bisa diganti dengan cara menaruh uangnya di amplop.

“Hal ini juga membuat hati Anda menjadi aman, tidak termasuk riya ketika Anda memberikan uang tersebut, meski riya hanya Allah yang tahu namun sebagai kehati-hatian,” tutup Buya Yahya.

(dimas)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini