Sebar Surat Proposal Bantuan Akses Jembatan, Setahun Diterjang Bencana Longsor Awal Tahun 2022

Jembatan kayu bambu menjadi akses warga di Pranten, paska hilang diterjang bencana tanah longsor setahun Januari 2022 silam. Foto :Dok. vian/sigijateng.id

Batang (sigijateng.id) – Setahun sudah bencana longsor terjang bukit dan akses jalan jembatan di lereng Gunung Prau Desa Pranten Bawang, Batang Jawa Tengah. Pihak desa berinisiatif menyebar surat permohonan bantuan, yang tak kunjung ada respon dari pihak pemerintah.

Kepala Desa Pranten, Sarifudien mengatakan jika jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan penghubung khususnya bagi warga di Dusun Pranten untuk menuju ke pusat pemerintahan desa yang berada di Dusun Rejosari.

“Tidak hanya itu, akses jalan dan jembatan ini juga satu-satunya akses bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas membawa hasil produksi pertanian mereka. Jembatan ini rusak dan hilang akibat di terjang bencana tanah longsor di awal tahun 2022 silam,” ujarnya, Kamis (26/1/2023).

Pihaknya menyebut sudah banyak melakukan berbagai upaya melihat kondisi tersebut. Diantaranya dengan menyebar surat permohonan bantuan pembangunan akses jalan jembatan, ke sejumlah pihak.

“Kami sudah berusaha menyebar surat proposal permohonan bantuan. Harapannya, agar akses jalan dan jembatan bisa dibangun lagi. Tentunya jembatan yang layak, aman dan nyaman agar bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga,” ucap Sarifudien.

Jembatan kayu bambu menjadi akses warga di Pranten, paska hilang diterjang bencana tanah longsor setahun Januari 2022 silam. Foto :Dok. vian/sigijateng.id       

Menurutnya, warga kerap melakukan swadaya mengeluarkan uang untuk memperbaiki jalan bahkan jembatan. Tetapi karena keterbatasan materiil, warga membangun jembatan seadanya dengan menggunakan bambu.

“Warga gotong royong secara swadaya memperbaiki jembatan dengan bambu. Hanya saja, akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sudah bisa dilalui, tapi hanya sepeda motor,” tuturnya.

Sarifudien mengaku memiliki beban moral tinggi dengan infrastruktur akses jalan yang ada di wilayahnya tersebut. Sebab, masih banyak ruas jalan di wilayahnya yang membutuhkan pembangunan maupun perbaikan.

“Rata-rata masyarakat kami adalah petani sayuran. Jika akses jalan tidak memadai, pengaruhnya sangat besar terutama pada harga jual komoditas hasil pertanian mereka. Sebab, tidak sebanding dengan masa perawatan hingga panen,” ungkapnya.

Dirinya sangat berharap kepada pemerintah baik, daerah, provinsi maupun pusat. Agar sekiranya membantu membangunkan jembatan yang layak, aman dan nyaman bagi masyarakat. “Saya sangat sedih, sebab ini merupakan akses jalan bagi mereka. Jalan ini juga untuk menopang kesejahteraan ekonomi khususnya warga Desa Pranten,” bebernya.

“Untuk itu, saya sangat berharap kepada pemerintah, untuk segera ada pembangunan jembatan yang lebih layak, aman dan nyaman. Sebab, jalan ini juga merupakan akses antar wilayah kabupaten yakni Batang-Wonosobo,” imbuhnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini