Salat Tahajud: Keutamaan, Tata Cara, dan Doa Setelahnya!

Salat Tahajud: Keutamaan, Tata Cara, dan Doa Setelahnya! (foto : pexels.com)

SIGIJATENG.ID – Salat tahajud adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari. Secara definisi dalam Islam, Salat tahajud berarti ibadah sunnah yang dikerjakan setelah bangun tidur. Salat sunnah ini merupakan ibadah yang istimewa dan banyak mengandung keutamaan.

Salat tahajud bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas dalam kurun waktu setelah ba’da Salat isya hingga menjelang subuh.

Dilansir dari NU Online, waktu yang tepat untuk melaksanakan Salat tahajud yaitu sepertiga malam. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 79.

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)

Keutamaan Salat Tahajud

Adapun keutamaan Salat tahajud yang bisa didapatkan apabila rutin dilakukan akan menghujani kita dengan berbagai manfaat.

Karena sangat sulit untuk bangun dari tidur seseorang terutama setelah rutinitas yang sibuk seharian, itulah mengapa Salat ini menghasilkan pencapaian jumlah pahala dan status yang besar dari Allh SWT.

Keutamaan Salat tahajud yang pertama yakni orang yang melaksanakannya akan diberikan tempat terpuji dan mulia di sisi Allah SWT. Inilah janji Allah SWT yang akan mengangkat umat-Nya ke tempat puji-puji, bagi yang menunaikan Salat tahajud dengan tekun dan ikhlas mengharapkan ridha Ilahi.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (Adh-Dhariyat 51: 15-18)

Selain itu, masih banyak lagi hikmah yang dapat diperoleh dari mendirikan Salat tahajud, di antaranya adalah:

  1. Orang yang melaksanakan Salat tahajud akan memperoleh macam-macam nikmat yang menyejukkan pandangan mata, tutur kata yang berbobot, dan berkualitas.
  2. Dicatat sebagai hamba yang bersih dari dosa, ditutup kesalahannya oleh Allah SWT, dan dimaksudkan sebagai kelompok hamba yang bersyukur kepada Allah SWT.
  3. Dihapuskan segala dosa dan kejelekannya, serta dihindarkan dari penyakit.
  4. Dijanjikan kemuliaan, keteladanan, dan keburuntungan yang besar oleh Allah SWT.
  5. Dipuji dan dicatat oleh Allah SWT serta digolongkan sebagai hamba yang baik dan memiliki iman yang sempurna.

Tata Cara Salat Tahajud

Sebelum melaksanakan tata cara salat tahajud, terdapat niat di dalamnya. Niat salat tahajud ini bisa dilafalkan atau hanya dibacakan di dalam hati.

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

“Ushallii sunnatan tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla.”

Artinya: “Aku niat salat sunah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

  1. Rakaat Pertama

Membaca niat.
Mengucapkan takbir.
Membaca doa Iftitah.
Membaca surah Al-Fatihah.
Membaca salah satu surah dalam Alquran.
Ruku’ dan membaca doa rukuk.
I’tidal dan membaca doa i’tidal.
Sujud pertama dan membaca doa sujud.
Duduk di antara 2 sujud dan membaca doanya.
Sujud kedua dan membaca doa sujud.
Berdiri kembali untuk melanjutkan ke rakaat kedua.

  1. Rakaat Kedua

Membaca surah Al-Fatihah.
Membaca salah satu surah dalam Alquran.
Ruku dan membaca doa rukuk.
I’tidal dan membaca doa i’tidal.
Sujud pertama dan membaca doa sujud.
Duduk di antara 2 sujud dan membaca doanya.
Sujud kedua dan membaca doa sujud.
Tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat akhir.
Gerakan salam.

Doa Setelah Salat Tahajud

Berikut ini adalah amalan doa sunah tahajud yang dapat dibaca setelah mengerjakan Salat tahajud sebagaimana yang dilansir dari Majmu Syarif Kamil:

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ

اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allaahumma lakal hamdu anta qayyumus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.

wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal antal haqqu.

Wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqu, wa qaulukal haqqun, wal jannatu haqquw wannaaru haqquw wan-nabiyyuuna haqquw wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama haqquw wassaa’atu haqq

Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu.

Wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qoddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu wa maa anta a’lamu bihiminnii. antal muqoddimu wa antal mu’akhkhiru laa ilaaha anta.

wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Artinya: “Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya.

Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya.

Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya.

Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar serta hari kiamat adalah benar.

Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali (bertaubat), kepada-Mu aku mengadu.

Dan kepada-Mu aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku,

Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah.”

(dimas)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini