
Batang (sigijateng.id) – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan membangun pusat perbenihan komoditas kelapa, kopi dan jambu mete di 3 lokasi di Indonesia.
Ketiga lokasi tersebut yakni di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah untuk komoditas kelapa, di Kabupaten Cianjur-Jawa Barat untuk komoditas kopi dan di Kabupaten Bombana-Sulawesi Tenggara untuk komoditas jambu mete.
Pembangunan pusat benih tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia, terkait penyiapan nursery perkebunan sebanyak 3–5 lokasi dengan jumlah 10-20 juta bibit per lokasi, untuk komoditas kelapa, kopi, dan jambu mete,
Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, saat melakukan kunjungan ke pusat nursery perkebunan di Kabupaten Batang, Jumat (20/01/2023), Pusat nursery kelapa sendiri telah dibangun dan dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.
“Pemerintah hadir membangun pusat nursery perkebunan di tempat yang belum ada dibangun nursery milik swasta. Nursery yang dibangun pemerintah ini tidak akan menjadi kompetitor bagi nursery swasta, bahkan kedepannya akan menjadi mitra yang bersinergi,” kata Syahrul.
“Pengelolaan nursery tidak lagi hanya dibiayai oleh APBN tetapi dapat juga bersumber dari investor,” imbuhnya.
Dilokasi yang sama Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan mengungkapkan, pembangunan pusat nursery di Kabupaten Batang dilakukan melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan dan kesesuaian agroklimat untuk tanaman kelapa.
“Keberadaan pusat nursery yang strategis mempermudah akses penyaluran benih unggul bagi petani, menekan biaya (efisiensi) distribusi benih dan mengurangi kerusakan benih akibat panjangnya rantai pasok,” terang Andi.
Andi berharap kedepannya setelah dibangun nursery kelapa yang dapat memproduksi benih siap salur, ditargetkan tahun 2023 akan dibangun Kebun Induk Kelapa Genjah di lokasi ini.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Batang menerima bantuan dua juta bibit dari pemerintah pusat. Kelapa itu berjenis genjah bali yang memiliki batang pendek, daun rindang, dan bisa berbuah dalam waktu tiga tahun.
“Ini bisa ditanam di pekarangan warga. Tidak harus di lahan yang hamparan, karena itu sangat menjanjikan. Kelapa genjah Bali ini ditanamnya mudah, perawatannya mudah, hasilnya juga bagus dalam waktu yang tidak lama,” kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki yang turut berkesempatan mendampingi kunjungan Mentan Syahrul Yasin Limpo di pusat nursery saat itu. (Red)
Baca Berita Lainnya
- Perhutani Gandeng KPK Cegah Korupsi
- Link Streaming Persik vs PSIS Hari Ini, Sama-sama Ngotot Ingin Menang
- Niat Pulang Ikut Numpang Truk Galian C, Petani di Batang Tewas Saat Terjun ke Sungai
- Duh! Remaja di Ungaran Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Soal Asmara
- Gelar Expo Kewirausahaan, KKN UPGRIS Bersama Warga Pekuncen Pasarkan Produk UMKM Sekaligus Berwisata Religi