Perhutani Gandeng KPK Cegah Korupsi

Sosialisasi pencegahan tindak pidana korupsi dan manajemen risiko.

SEMARANG (Sigijateng.id)- Permasalahan korupsi menjadi hal yang serius dan harus dihindari oleh setiap orang. Sehingga perlu upaya pencegahan yang kompleks untuk bisa menekan angka korupsi di Indonesia.

Perhutani berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar sosialisasi pencegahan tindak pidana korupsi dan manajemen risiko.

Sosialisasi yang digelar di Gedung Rimba Graha Kota Semarang ini menghadirkan perwakilan dari Kementerian BUMN, Kejaksaan, Kepolisian, dan para administratur KPH Perhutani se-Jawa Tengah.

Direktur Komersial Perhutani, Anggar Widiyatmoko mengatakan, sosialisasi ini sebagai upaya untuk mitigasi tindak pidana korupsi di Jawa Tengah. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengawal suksesnya perencanaan kerja anggaran perusahaan Perhutani tahun 2023, supaya terkawal dengan baik.

Anggar menambahkan, hasil dari sosialisasi ini bisa dijadikan bekal para karyawan perhutani, utamanya bagi karyawan yang bertugas di lapangan. Dalam rangka menyelesaikan tugas dan tanggungjawab masing-masing untuk perusahaan, sekaligus mencegah timbulnya korupsi.

“Sosialisasi ini memberikan pemahaman dan pelajaran bagi kami teman-teman di lapangan terkait tindak pidana korupsi dan mitigasi risiko. Karena di lapangan membutuhkan bekal di dalam beraktivitas, agar mereka juga bisa mensosialisasikan sampai ke tingkat bawah. Tidak menutup kemungkinan juga mitigasi terkait di bidang administrasi,” terangnya.

Kasatgas Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi pada KPK, Dian Rachmawati menegaskan, ada sejumlah upaya yang harus dilaksanakan untuk bisa mencegah tindak pidana korupsi di lingkungan perusahaan. Di antaranya adalah menerapkan manajemen sistem anti suap melalui panduan cegah korupsi.

Dian berharap, sosialisasi ini berdampak dalam mencegah lebih dini timbulnya praktik korupsi di perusahaan untuk Indonesia lebih baik.

“Korupsi di korporasi, ada dua hal yang kami dorong. Pertama menerapkan manajemen sistem anti suap melalui panduan cegah korupsi, dan ikut sertifikasi ahli pembangunan integritas. Harapan kami, edukasi dan pencegahan terus dilakukan sebagai upaya inisiatif yang (bisa) dibangun agar Indonesia menjadi lebih baik” tuturnya. (Dcp)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini