Pemkot Semarang Gelar Sosialisasi Srikandi, Apa Itu?

Suasana Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) di Ruang Loka Krida, Gedung Moch Ichsan lantai 8, Balaikota Semarang, Senin (9/1/2023). (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Pemkot Semarang lakukan sosialisasi dan bimbingan teknis aplikasi Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) hingga ketingkat Kecamatan.

Srikandi merupakan aplikasi dari pemerintah pusat yang akan diterpakan di pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia yang mempermudah dalam pengarsipan surat-menyurat, pendataaan, inventarisasi, serta penyimpanan dokumen-dokumen penting.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan mengatakan sebelum ada aplikasi Srikandi, Pemkot Semarang sudah memiliki aplikasi untuk mempermudah dalam pencatatan arsip melalui e-surat. Namun diakui Endang jika e-surat memang hanya bisa digunakan dilingkungan internal Pemkot Semarang saja dan tidak terintegrasi ke pemerintah pusat maupun Pemda lainnya.

Aplikasi Srikandi ini diharapkan akan mempermudah mengarsipkan data-data hingga surat-menyurat dari masing-masing pemerintah daerah hingga ke Pemeirhtah pusat melalui satu aplikasi. Bahkan Endang menyebut aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan jadwal retensi arsip (JRA) sehingga secara otomatis akan mengklasifikasikan arsip-arsip dinamis, in active hingga arsip yang sudah harus dipisahkan karena umur ekonomisnya sudah habis.

“Melalui aplikasi Srikandi ini diharapkan kita bisa menghemat APBD. Karena pengarsipan secara manual ini kan sangat membutuhkan banyak ruang fisik untuk penyimpanan dan itu butuh anggaran besar, dengan Srikandi kan menjadi paperless,” kata Endang dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) di Ruang Loka Krida, Gedung Moch Ichsan lantai 8, Balaikota Semarang, Senin (9/1/2023).

Bimtek ini dilakukan dengan tujuan agar semua OPD yang nantinya akan paham dalam mengelola kearsipan menggunakan aplikasi ini. Peserta yang mengikuti bimtek ini terdiri atas perwakilan atau sekretaris 34 dinas dan 16 Kecamatan dengan jumlah 100 peserta.

Endang mengatakan sosialisasi dan pelatihan yang diberikan kepada masing-masing OPD sudah diadakan sejak bulan Agustus 2022 silam. Harapannya dengan semakin masifnya pelatihan dna sosialisasi maka seluruh ASN dan Non ASN yang ada dilingkungan Pemkot Semarang bisa menggunakan aplikasi ini setelah aplikasi benar-benar diluncurkan. Bahkan rencananya di tahun 2024, pemerintah daerah di seluruh Indonesia sudah menggunakan aplikasi Srikandi untuk masalah kearsipan.

“Adanya aplikasi ini selain untuk efisiensi anggaran, juga ada transparansi pada setiap pelaksanaan kegiatan karena semua rekam jejaknya kearsipannya akan terjaga,” tuturnya.

Selain itu, jika ada pergantian pejabat pada suatu OPD, pejabat pengganti tidak perlu bingung untuk mencari arsip lama atau tidak perlu khawatir jika arsip akan hilang. Pasalnya semua arsip telah terintegrasi melalui digitalisasi pada sebuah aplikasi.

“Dulu misalnya mencari SP2D sangat sulit karena di gudang sangat banyak arsip maka dengan adanya srikandi ini akan lebih mempermudah pencarian arsip,” bebernya.

Endang mengaku jika pihaknya juga menurunkan tim pendamping untuk memantau dan menjelaskan jika masing-masing OPD mengalami kesulitan dalam mengelola arsip melalui Srikandi. Pendampingan dilakukan sejak saat ini hingga aplikasi ini nantinya resmi digunakan.

“Kami bentuk lima tim pendampingan dengan jumlah 36 personel yang memberikan pendampingan kepada dinas-dinas dan Kecamatan yang masih kesulitan,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan dengan adanya aplikasi Srikandi ini diharapkan data kearsipan yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang bisa terjaga hingga ke generasi selanjutnya.

Artinya melalui pengelolaan arsip secara baik maka catatan sejarah dan perjuangan yang dilakukan pemerintah sejak jaman dulu bisa ditelusuri oleh pemerintahan yang baru.

“Jadi arsip apabila dibangun oleh masing-masing kabupaten/kota dan tidak terintegrasi maka catatan itu hanya akan menjadi catatan di masing-masing kabupaten/kota tapi kalau terintegrasi maka akan membawa bangsa kita semakin besar,” ujar Iswar, usia membuka acara Bimtek Penerapan Aplikasi Srikandi.

Rencananya aplikasi Srikandi ini akan di launching oleh Walikota Semarang Semarang pada 2 Februari 2023 mendatang. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini