LP2M UIN Walisongo Gelar Semiar Cegah Hoax Kesehatan, Bersama Unicef dan Fatayat NU

Melissa menyampaikan materi imunisasi anak dalam Seminar : Cegah Hoax dan Imunisasi dan Kesehatan Reproduksi" ( foto tim kkn)

SEMARANG (sigijateng.id) Dalam masa KKN MIT ke-15 UIN Walisongo, LP2M UIN Walisongo berkolaborasi dengan Unicef Indonesia dan Fatayat NU menggelar seminar kesehatan yang mengusung judul “Seminar : Cegah Hoax Imunisasi dan Kesehatan Reproduksi” dan nonton bareng film Sawanen. Acara digelar di Aula Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada hari Rabu (25/01/2023).

Acara seminar ini diadakan Kelompok KKN MIT ke-15 UIN Walisongo yang mengabdi di Kecamatan Banyumanik. Audiens seminar ini terdiri dari kelompok PKK se-kecamatan Banyumanik yang beranggotakan 11 Kelurahan. Kemudian dihadiri juga oleh seluruh Tim KKN MIT ke-15 UIN Walisongo yang mengabdi di Kecamatan Banyumanik. Beberapa tamu undangan juga hadir seperti Sekretaris Kelurahan Srondol Wetan, Perwakilan dari Unicef, dan Perwakilan dari LP2M UIN Walisongo.

Rangkaian acara dibuka dengan nonton bareng film “Sawanen” kemudian dilanjutkan dengan seminar kesehatan. Sebagai pemcicara seminar adalah dr. Melissa dari Darma Wanita Persatuan (DPW) UIN Walisongo dan Aris Syaifudin, Pemimpin Redaksi Media Siber Sigi Jateng Semarang.

“Pentingnya imunisasi untuk usia dini agar terhidar dari penyakit,” ungkap dr. Melissa pada sesi seminar.

Aris Syaifudin juga menambahkan “cara yang paling ampuh untuk mencegah penyebaran berita hoax salah satunya dengan berupaya untuk memvalidasi berita yang beredar”.

Aris Syaefudin Pemimpin Redaksi Sigi Jateng (kanan) dan dr Melissa dari Dharma Wanita Pesatuan (DWP) UIN Walisongo (kiri) menjadi pembicara dalam acara seminar Cegah Hoax Imunisasi dan Nobar Flim Sawanen di Balai Kelurahan Srondol Wetan Banyumanik Semarang, Rabu (25/1/2023). ( foto humas uin walisongo)

Dalam akhir acara, Solkhah selaku perwakilan LP2M UIN Walisongo memberikan sedikit materi tentang siklus menstruasi dan memberikan arahan untuk mengunduh aplikasi Oky Indonesia.

Didalam aplikasi tersebut terdapat banyak bahan literasi yang dapat dijadikan sebagai refereni dan panduan khususnya bagi perempuan yang mengalami siklus menstruasi.

Sebagai penutup acara, para narasumber dan pembicara menekankan untuk terus memilih dan memilah informasi dari siapapun itu untuk menghindari tersebarnya kesalahan informasi. Menyebarkan informasi itu baik, tetapi ada kalanya diserap terlebih dahulu sebelum disebarluaskan. (fian figo/asz)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini