
SEMARANG (sigi jateng) – KONI Jateng dipimpin Ketua Umum Bona Ventura Sulistiana melakukan audiensi dengan PB Djarum Yoppy Rosimin dan Ketua Pengprov PBSI Jateng Basri Yusuf di Kantor RSO PT Djarum Semarang, Rabu (25/1).
Hadir dalam pertemuan itu, Corporate Communication Manager PT Djarum Budi Darmawan, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko, Sekum Ahmad Ris Ediyanto, Kabid MSD Heri Pelupessi dan Kabid Kerja Sama Antarlembaga Erikda Ucok Hindratmo, serta Kabid Media-Humas Darjo Soyat.
Dalam sambutannya, Bona mempertanyakan soal peraturan cabor bulu tankis di ajang PON 2024 mendatang. Pasalnya, pada PON di Papua lalu, Jateng merasa dirugikan dengan peraturannya yang berlaku. Aturan itu adalah atlet pelatnas tidak boleh tampil di ajang PON.
Atas pertanyaan tersebut, Basri Yusuf menjelaskan kalau banyak peraturan yang berubah, contohnya, pada PON Papua 2021 lalu, pemain Pelatnas dilarang tampil.
“Dan ketika itu, Jateng menjadi daerah yang paling dirugikan, karena slot pemain yang ditinggal oleh pemain yang tiba-tiba masuk tim Piala Thomas-Uber tidak bisa diganti, sehingga kita hanya dapat perak dan perunggu,” kata Basri.
Untuk PON 2024, menurut Basri, bahkan peraturannya lebih ketat. Setiap pemain dari kelompok umur mana pun, jika masuk Pelatnas maka tidak bisa ikut membela provinsi.
”Risikonya, misalnya Jateng sudah menetapkan pemain sesuai long list yakni 14 putra dan 14 putri, kemudian pada Desember 2023 ada pemain muda Jateng yang ditarik ke Pelatnas 2024, maka harus ganti pemain baru. Ini harus kami waspadai,” kata Basri.
Lebih lanjut Basri menjelaskan, cabang bulu tangkis akan mengikuti babak Pra-PON di Yogyakarta, Agustus mendatang. Jateng tergabung bersama tuan rumah DIY, Banten dan Bali.
”Yang juara Pra-PON berhak mengirimkan beregu dan perorangan. Adapun yang runner up, hanya boleh mengirim perorangan,” paparnya.
Sementara Yoppy juga menjelaskan, Jawa Tengah tidak pernah kehabisan bibit pemain. Salah satu bukti adalah pada Piala Presiden 2022 di GOR Nanggala Cijantung Jakarta, 6 Agustus 2022, Jateng juara umum dengan merebut sembilan dari 11 gelar yang diperebutkan. Total Jateng mengantongi 28 medali (9 emas, 7 perak dan 8 perunggu).
Yoppy juga menjelaskan, bahwa Djarum juga membina atlet-atlet panahan, sepak bola dan atletik di bawah usia 15 tahun. ”Tujuan kami murni pembinaan. Selepas itu, mereka boleh ke klub lain. Misalnya sepak bola boleh ke Liga 3, 2 bahkan 1,” jelasnya.
Pada bagian lain Sekum KONI Jateng Ahmad Ris Ediyanto menjelaskan, KONI Jateng memiliki agenda besar pada 2023 yakni Pra-PON Aceh – Sumut dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di 6 kabupaten eks Karesidenan Pati (Pati, Jepara, Kudus, Rembang, Blora dan Grobogan). Salah satu acara besar yang akan digelar adalah upacara pembukaan di Stadion Joyokusum Pati, 5 Agustus mendatang.
”Pak Ganjar Pranowo (gubernur Jateng) menyarankan digelarnya upacara pembukaan yang meriah. Maksudnya, di samping pesta olahraga, juga menjadi pesta masyarakat,” kata Ade Oesman, panggilan akrabnya.
Menurut Ade, upacara pembukaan akan digelar dengan panitia yang terpisah dari panitia Porprov. Dengan demikian, pendanaannya juga terpisah, sehingga dibutuhkan mitra kerja yakni sponsorship. ”Tentu kami memohon kepada PT Djarum untuk menjadi bagian dari acara ini,” harapnya. Yoppy pun menyebut pihaknya siap mendukung. ”Tinggal kita matangkan rencana ini,” tegasnya. (aris)
Berita Terbaru:
- Pasrah Kericuhan di Jatidiri, CEO PSIS Pasrah untuk Menerima Sanksi Komdis
- Empat Local Hero Binaan Semen Gresik di Jawa Tengah Sukses Raih Indonesia CSR Awards (ICA) and Indonesian SDGs Award (ISDA) 2023
- Dahulukan Istithaah Kesehatan, 1.324 Orang Jemaah Calon Haji Kudus Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan
- Bayi Perempuan Dibuang di Bawah Jembatan di Semarang, Bikin Heboh Warga
- Gelar Komsos, Danramil 04 Bawang Ajak Ciptakan Kondisi Aman Damai Jelang Pemilu 2024