Kemen-PUPR Realisasikan Project Penanganan Banjir Semarang, Ini Laporan Sekda Kota Semarang

Salah seorang petugas kepolisian mengatur lalu lintas di tengah genangan banjir melanda Kota Semarang beberapa waktu lalu. (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

Semarang (sigijateng.id) – Kementerian PUPR menghibahkan pompa portabel untuk pengendalian banjir di wilayah Kota Semarang dan sekitar. Pengoperasionalan pompa portable tersebut dipegang langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali-Juwana.

“Hari ini kita mendapatkan pompa portabel dari Kemen-PUPR dan dioperasionalkan oleh BBWS. Kita harapkan satu dua hari kedepan sudah selesai,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin kepada wartawan, Selasa 3 Januari 2023.

Iswar menyebut selain pemberian pompa portabel, Pemkot semarang juga membahas tentang project untuk normalisasi sungai Plumbon, Sungai Seringin dan Tenggang, serta pembangunan kolam retensi seluas 250 hektar di wilayah timur Semarang seiring dengan pembangunan jalan tol Semarang-Demak.

Selain itu akan ada pengadaan pompa baru dan peningkatan kapasitas pompa 2,5 kali lipat.

“Kalau pengerjaan project penanggulangan banjir yang dijanjikan PUPR sudah dianggarkan dan akan segera dilelangkan untuk sungai Plumbon. Kalau di sungai Beringin sudah selesai. Lalu untuk sungai Seringin dan Tenggang itu bagian dari rangkaian satu penyelesaian secara integral,” jelasnya.

“Artinya ketika pembangunan Tol Semarang-Demak ini selesai, ada kolam retensi 250 hektar ditambah kapasitas pompa akan dinaikkan 2,5 kali lipat, insya Allah persoalan banjir di wilayah timur Semarang selesai,” imbuhnya.

“Konsepnya, pak menteri PUPR menjelaskan, jika Tol selesai maka pembangunan kolam retensi segera dilakukan,” tandasnya.

Untuk pembebasan lahan dalam project tersebut, lanjut Iswar, Pemkot Semarang dan DPRD Kota Semarang akan segera membahasnya besok  Rabu 4 Januari 2023. “Akan segera kita rapatkan dengan DPRD karena pak Menteri PUPR minta segera ada kepastian,” ujar Iswar.

Rencananya rapat tersebut akan dihadiri oleh dinas terkait, BBWS, BPN, BPJN wilayah Jateng untuk membahas pembangunan sungai Plumbon, meninggikan jalan nasional, dan penambahan frontage frog. Serta membahas mengenai pembangunan tol Semarang-Demak sekaligus kolam retensi. “Realisasi mudah-mudahan tahun 2024, tahun 2023 mulai pengerjaan,” tandasnya kembali.

“Terkait sengketa tanah musnah yang sedikit menghambat pembebasan lahan akan dibahas di rapat kabinet. Insya Allah mudah-mudahan klir,” kata Iswar memastikan mengenai sengketa lahan tambak di pantai Terboyo yang hingga kini masih dalam proses gugatan.

Sementara itu, Plt Walikota semarang, hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan bahwa project menanggulangan banjir dari Kemen-PUPR akan dibahas dipusat dan segera tahun ini dilaksanakan.

“Nah untuk pengadaan pompa, info dari BBWS kira-kira pengadaannya butuh waktu enam bulan dan pengerjaannya satu bulan. Jadi kira-kira butuh waktu tujuh bulan untuk memastikan pompa baru benar-benar siap,” jelasnya.

“Terus untuk sungai Plumbon dan Beringin kan BBWS sudah punya Detail Eengenering Desaign (DED) sehingga tinggal dikerjakan. Termasuk DED-nya untuk jalan nasional. Tinggal PR bagi Pemkot untuk melakukan pembebasan lahan. Besok pagi akan dibahas dengan DPRD dan dinas-dinas terkait untuk segera mengkalkuolasi segera pembebasan lahan berapa yang akan dilakukan,” pungkasnya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini