
Madinah (sigijateng.id) – Jamaah haji Indonesia gelombang 1 fase kedatangan hari kedua embarkasi Surabaya (SUB) 6 dengan nomor penerbangan SV 5095 tiba di Bandara AMMA Madinah kurang lebih pukul 02.30 WAS pada Jumat (26/5/2023) pagi dinihari.
Dalam rombongan yang tergabung dalam sektor 5 dan berjumlah sebanyak 450 orang jemaah ini tiba melalui terminal Zero Bandara AMMA Madinah.
Salah satunya adalah Mbah Harun bin Senar jemaah asal Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang tergabung dalam rombongan tersebut.
Jemaah haji 1444 H/2023 M tertua Indonesia berusia 119 tahun ini tak kuasa menahan rasa syukur kebahagiaanya begitu tiba di Madinah, usai menempuh waktu penerbangan yang cukup panjang.
“Alhamdulilah, senang dan bahagia bisa sampai di Madinah,” ucap Mbah Harun kepada tim Media Center Haji PPIH Arab Saudi 2023 saat ditemui di Bandara AMMA Madinah.
“Berangkat ibadah haji ini tidak sendiri, tapi ditemani keponakan saya,” sambungnya.
Saat ditanya terkait dengan kondisi kesehatannya, pria kelahiran 1 Juli 1904 ini mengaku sehat dan masih mampu berjalan bisa.
“Alhamdulilah sangat sehat,” ujarnya singkat.
Meski sebelumnya, begitu keluar dari pintu pemeriksaan keimigrasian menggunakan kursi roda dan didampingi beberapa petugas PPIH serta dibantu petugas Bandara. Hal itu terlihat seketika ia berdiri dari kursi roda dan mempraktekkannya berjalan.
Petugas PPIH yang menjemput mengaku menempatkan Mbah Harun didalam kursi roda, pertama karena sudah dini hari dan kondisi kelelahan agar tidak banyak resiko dipandu menggunakan kursi roda hingga kedalam bus.
Mbah Harun bersama rombongan masuk ke dalam bus penjemputan nomor 10 yakni Bus Hafil bergerak menuju ke lokasi pemondokan di Jawar Taiba Hotel Madinah sekitar pukul 04.30 WAS.
Dia duduk di kursi urutan paling depan dengan sempurna, bahkan terlihat terus melantunkan kalimat talbiyah dengan penuh khidmat dan penghayatan.
Bus terakhir yang membawa Mbah Harun bersama rombongan sangat terlambat dan paling akhir sebab lamanya mengevakuasi jamaah yang menggunakan kursi roda umumnya jamaah lansia.
Diketahui Mbah Harun sendiri mendaftar haji pada tahun 2017. Ia mendaftar haji bermodalkan hasil menjual ternak sapi dan sebidang tanah di dekat tempat tinggalnya.
Mbah Harun seharusnya baru bisa berangkat pada tahun 2046. Namun, karena ia mendapatkan kuota prioritas lansia sehingga bisa menunaikan haji di tahun 1444 Hijriyah / 2023 Masehi ini. (Vian)
Baca Berita Lainnya
- Sholawat Bersama dan Senam Gesit Warnai Harlah Ke-73 Fatayat NU Wonosobo
- Hukum Ziarah ke Tempat-tempat Bersejarah bagi Jemaah Haji, Simak Penjelasannya
- Dorong Sinergi Lintas Pesantren, Menag: Bisa Jadi Raksasa Ekonomi Baru
- 20 Jemaah Haji Indonesia Dirawat, Didominasi Sakit Jantung hingga Demensia
- Ngobrol dengan Jemaah Haji Lansia Berkebutuhan Khusus Asal Grobogan, Marsini: Saya Siap Ibadah
100 63