Bersembunyi di Rumah Nenek, Oknum Guru Ngaji Sodomi Anak Berhasil Dibekuk Polisi

Ilustrasi. Foto :pixabay.com

Batang (sigijateng.id) – Tak sampai waktu lama, jajaran Sat Reskrim Polres Batang akhirnya berhasil mengamankan M (28) guru ngaji yang juga pelaku kekerasan seksual pada belasan anak di Batang. Pelaku, diamankan saat bersembunyi di rumah neneknya di Batang, Kamis (05/01) sore.

Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo, membenarkan pihaknya telah mengamankan terduga pelaku kekerasan seksual pada belasan anak. Saat diamankan, pelaku kooperatif dan tanpa perlawanan dengan petugas.

 “Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, untuk pelaku berhasil diamankan. Saat ini masih dalam pemeriksaan kita,” kata Yorisa melalui sambungan telponnya, Kamis (05/01) malam.

“Pelaku kita amankan di wilayah Batang saja, di rumah neneknya dan tanpa perlawanan, kooperatif,” imbuhnya .

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan penyidik kepada pelaku, dikatakan Yorisa, pelaku mengakui perbuatannya tersebut.

“Pelaku mengakuinya. Dia mengakui perbuatan yang tidak dibenarkan. Untuk hasil pemeriksaan sementara baru mengakui 10 anak,” terang Yorisa.

Dijelaskan Yorisa, dari 10 anak itu, sebagian besar hanya digesek-gesekan, tidak disodomi. “Pengakuan pelaku, melakukan pelecahan seksual dengan berbagai macam, ada yang disodomi dan hanya digesek-gesekan,” jelasnya.

Hingga Kamis (05/01) malam ini, jumlah korban yang melaporkan secara resmi baru lima, ada penambahan satu korban. “Korban hingga saat ini ada penambahan laporan, ada satu. Jadi lima. Tidak menutup kemungkinan, korban bertambah,” tandasnya.

“Kami masih menunggu aduan atau laporan resmi dari orangtua korban,” kata Yorisa.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku secara intensif. Selain pelaku, juga meminta keterangan korban yang telah melapor secara resmi ke pihaknya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah orangtua, mendatangi Mapolres Batang, untuk mengadukan aksi bejat guru ngaji, yakni M (28) warga Batang, yang diduga telah melakukan kekerasan seksual pada anak-anak mereka.

Namun, belakangan setelah diarahkan untuk melakukan visum di RSUD Batang, baru empat yang melaporkan. Jumlah total lima setelah satu korban melaporkan pada Kamis (05/01) sore.

“Saya baru tau kemarin siang, untuk kronologi terus riwayat yang apa itu masalah ini kurang tahu. ketahuannya ya dari gunjingan kampung. Ngecek anak, ditanya sama ibunya, ya memang dilakukan seperti itu,” ujar Sulan (48) salah satu orangtua, saat mengantarkan anaknya visum di RSUD Kalisari.

Sementara, Edi Santoso pendamping orangtua korban dari dari LSM Trinusa menjelaskan pihaknya mengantarkan belasan orangtua untuk mengadukan kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang guru ngaji.

Dari hasil penelusuran Edi, korbannya rata-rata usia sekolah dasar, laki-laki semua. Menurutnya, M sendiri sudah tidak mengajar mengaji lagi, sejak dua hari ini. M diduga kabur. “Sebagian korban yang sudah kita himpun ada 15 anak, itupun masih ada susulan karena sebagian ada yang belum melapor ke kita. Perkiraan korban ada 30-an anak, untuk yang lapor resmi baru 4,” bebernya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini